Jumat, 13 Juli 2018

Cintaku, Sahabatku





Cinta adalah kata cahaya, dituliskan oleh tangan cahaya di atas halaman cahaya.Persahabatan selalu mencari tanggung jawab manis, tidak pernah menjadi kesempatan.Bila kau tidak memahami temanmu dalam segala bentuk kondisi maka kau tidak akan pernah memahaminya.Pakaian terindahmu adalah yang ditenun orang lain ;Makanan terlezatmu adalah yang kau makan di meja orang lain ;Ranjang terindahmu adalah yang ada di rumah orang lain ;Kini, beri tahu aku, bagaimana kau memisahkan dirimu dari orang lain ?                                                                                                                        Kahlil Gibran

Itulah perenungan tentang hakikat cinta yang dituangkan oleh Kahlil Gibran, seorang penyair yang sangat aku kagumi. Ya...kata-katanya yang begitu mendalam itu, begitu menyentuh hatiku. Bahkan aku rela menghabiskan waktu yang begitu lama untuk mengerti apa arti sajak yang beliau tuliskan dalam bukunya itu. Aku mulai mengaguminya setelah mendapat hadiah buku karya Kahlil Gibran tersebut di hari ulang tahunku, dari sahabatku Yogi. Ya...yogilah yang pertama kali mengenalkan aku dengan sajak-sajak yang ditulis oleh Kahlil Gibran. Karena dia tahu aku mulai begitu tertarik pada sastra, makanya dia menghadiahkannya untukku.
            Jujur pada awalnya aku tidak begitu tertarik pada sastra. Aku pikir sastra itu begitu membosankan. Apalagi kata-kata yang ada dalam setiap puisi yang begitu indah namun begitu penuh kebohongan. Aku tak pernah suka apapun yang berhubungan dengan sastra. Bahasa dalam sastra bagiku bahasa yang bertele-tele dan tidak mengena. Pikirku orang-orang sastra hanya mengenal keindahan kata, tanpa berfikir mengertikah seserang tentang apa yang ia katakan?
            Tapi....perspektifku berubah, ketika aku mulai menyukai seseorang yang sangat menyukai sastra. Karena itulah perlahan tapi pasti aku belajar untuk mengerti sastra dan seperti inilah, akhirnya aku mulai menyukai sastra juga. Keberuntungan datang padaku ketika sahabatku Yogi juga menyukai bidang itu. Hingga aku bisa lebih mudah mencari tahu tentang jati dirinya dari Yogi.
*******
” Yog, pokoknya kamu harus bantu aku,” ucapku pada Yogi suatu ketika di rumah Yogi.
” Bantuin apaan sih Mel, kamu ini ganggu aja, aku kan sedang asyik pacaran dengan Sisil,” ucap Yogi sembari nyengir pada Sisil.
” Ah, biarin yang penting kamu harus bantuin aku! ”
” Kamu itu, kalau ada kemauan saja selalu tidak sabaran,”
” Emmm...pokoknya bantuin.....!!! Sil, aku pinjam Yogi sebentar yach....!!!”
” Iya, nggak apa-apa pinjam saja, lagipula aku sudah mau pulang kok, soalnya aku lagi ada kursus piano nih,”
”Ehhhh....enak aja pinjam-pinjam emangnya aku barang apa yang bisa dipinjam-pinjam seenaknya,”
” Yah, udahlah Yog, bantuin aja Melly, kasihan tuh dia,”
” Tapi Sil, akukan udah janji mau nganterin kamu kursus piano hari ini?”
” Ah, nggak apa-apa lain kali saja, hari ini Melly lebih ngebutuhin kamu tuh daripada aku, hehehe....,”
” Wahhh....aku beruntung sekali punya teman sebaik kamu Sil, hehehe....,”
” Ya...udah aku pergi dulu yach, kalau sudah selesai besok kembalikan Yogi yach...,”
” Hei, hei emangnya aku barang pinjaman apa,”
*******
Memangnya kamu butuh bantuan apa dariku, Mell,,,?”
” Emmm....aku punya ide nih, buat ngedeketin Kak Fajar,”
” Ide, apaan.....,”
” Emmm....gimana kalau setiap hari kamu bantuin aku meletakkan surat cinta tanpa identitas yang aku tulis untuk Kak Fajar di dalam tasnya,”
” Apa,,,kamu udah gila yach....,”
” Habis...aku nggak berani sih nyatakan cinta secara langsung sama Kak Fajar. Kamu tahu sendirikan kalau aku ini anak cewek,”
” Lantas kenapa,”
” Dalam kamus kan nggak ada anak cewek nembak anak cowok, kalau Tera dan Mona tahu aku melakukan itu pasti mereka akan meledekku. Nah,,,lagi pula kamukan satu tim basket dengan Kak fajar, jadi dengan mudah kamu bisa diam-diam memasukkan surat itu kedalam tas Kak Fajar,”
” Apa? Kalau ketahuan temen-temen, ntar bisa timbul fitnah Mell. Kalau mereka mengira aku yang suka sama Kak Fajar gimana ?
”Ya kamu harus berhati-hati supaya tidak ketahuan, dong. Gitu aja kok repot,”
” Nggak segampang itu juga, Mell,”
” Udah, deh...please bantuin aku yach....,” pintaku dengan mata berkaca-kaca dan berlutut memohon bantuannya.
” Iya, deh aku bantuin kamu. Udah bangun, jangan seperti itu,”
” Waahhhh....makasih ya Yog, kamu emang sahabat terbaikku,”
” Iya, iya,,,,kalau ngerayu jago amat,”
” Tapi, jangan terlalu lama yach, kamu juga harus siap-siap untuk menyatakan cinta secara langsung pada Kak Fajar. Nggak mungkin kan kalau kamu terus-terusan menerornya,”
” Oce...boss. Tapi....,”
” Apaan lagi ?”
” Bantuin aku buat suratnya juga yach,,,,,kamu tahukan aku ini orang yang awam tentang sastra, jadi kalau aku kesulitan buat kata-kata bantuin yach,,,,”
” Baik, baik,,,,”
*******
            Akhirnya Yogi pun mau membantuku membuat surat cinta serta meletakkan surat cinta tanpa identitas itu kedalam tas basket Kak Fajar. Setiap hari pula aku selalu mengkonsultasikan surat cintaku pada Yogi. Maklumlah rumahnya tak jauh dari rumahku jadi tinggal berjalan kaki saja untuk sampai kerumahnya. Bahkan orang tuaku terheran-heran karena betapa seringnya aku berkunjung ke rumah Yogi. Tapi, mereka tak pernah memarahiku, asalkan aku bisa setiap hari tersenyum, mereka tidak akan merusak kebahagiaanku.
            Tapi....sekian lama aku menulis surat cinta itu, satu kalipun Kak Fajar tidak pernah membalasnya. Padahal dalam surat itu sudah kutulis kalau Kak Fajar bisa membalas suratku itu dan meletakkannya di tempat latihan basket. Padahal setiap hari aku selalu menunggu surat balasan itu dari Kak Fajar. Tiap kali kulihati ponselku di meja belajar, berharap ada kabar dari Yogi mengenai surat balasan itu.
*******
            Suatu ketika aku pingsan di sekolah, saat kulihat Kak Fajar sedang dekat dengan seseorang. Entah siapa yang sudah menolongku, tahu-tahu saat sadar aku sudah ada di UKS.
” Kamu kenapa sih, Mell,”
” Ah, kamu Yog, kenapa kamu ada disini?”
” Kamu ini bagaimana sih, aku kan yang telah membawamu kesini,”
” Apa?”
” Iya, sewaktu kamu pingsan aku yang telah membawamu kesini. Kamu ada masalah apa sih ? Mikirin Kak Fajar lagi yach,”
” Ah, nggak kok,”
” Jangan bohong Mell, aku melihatmu pingsan setelah kau melihat Kak Fajar berjalan dengan seorang cewek dari kejauhan,”
” Udahlah, aku sudah nggak apa-apa kok,”
*******
            Ternyata hal yang sama terjadi esok harinya di sekolah. Tapi Yogi tidak mengetahuinya, karena dia sedang ada latihan basket yang sangat intensif menjelang perlombaannya. Ayah dan Ibuku menjemputku di sekolah ketika mengetahui aku pingsan.
” Ma’af om, tante, boleh bertemu Melly,”
” Hei, apa yang kamu lakukan pada putri tunggalku. Hari-hari ini dia selalu murung,” ucap ayah sembari menjewer telinganya.
” Iya, Yog, bukannya kamu pacarnya. Seharusnya kamu bisa menjaganya,”
” Apa? Aku...aku bukan pacarnya, tante,,,,,”
” Aduh, sudah deh kalau nggak ngaku sekarang yang penting kalau kalian sudah lulus nanti kalian menikah yach,,,,”
” Tap....tapi tante, aku benar-benar tidak berpacaran dengannya,”
” Sudah...sudah ma, biar dia menemui Melly,”
” Iya, cepat hibur dia sekarang. Dia sedang ada di kamarnya,”
” Ba...baik, tante,”
*******
” Tok...tok...tok....Mell, nie aku Yogi, apa aku boleh masuk..?”
” Emmm...iya masuk aja Yog,....,”
” Mell, kamu kenapa sih lage mikirin kak Fajar lagi yach...,”
” He’em, akhir-akhir ini Kak Fajar sering jalan dengan anak cewek. Aku penasaran apakah dia itu pacar Kak Fajar,”
” Mell, mungkin dia itu adik Kak Fajar. Nggak mungkin kan kalau Kak Fajar menyukai cewek yang masih bau kencur itu,”
” Tapi, Yog....,”
” Kamu nggak usah bingung deh, besok aku akan coba tanyakan pada Kak Fajar,”
” Serius,,,,,,”
” Iya, apa sih yang nggak buat sahabatku ini,” ucap Yogi sembari mengelus rambutku.
”Makasih ya Yog, kamu emang sahabat yang bisa di andelin,”
*******
            Disekolah, Yogi akhirnya bertanya kepada Kak Fajar mengenai anak cewek yang selalu bersama kak Fajar itu. Tapi Kak Fajar malah menganggap Yogi tertarik pada anak cewek itu karena setiap hari dia tahu kalau Yogi diam-diam mengikutinya.
” Hah, bukannya kamu udah punya Pricil yach,,,,? Kenapa nanya-nanya tentang dia. Emang loe juga tertarik ama cewek di bawah umur yach....,” ucap Kak Fajar dengan ketusnya.
” Bu....bukan begitu kak, aku cuman......,”
”Oh, atau kau cemburu sama anak kecil itu, karena kamu diam-diam menyukaiku,”
” Ap....apa???”
” Ah, sudalah kamu nggak usah ngeles. Aku tahu setiap habis latihan basket kamu selalu meletakkan surat cinta di tasku,”
” I....i...itu....,”
” Emmm...kamu kasihan sekali. Ma’af yach...Tapi aku ini masih normal. Kamu salah orang. Coba cari korban lainnya saja,” ucap Kak Fajar sembari berlalu.
            Yogi tak dapat menghindar dari tuduhan Kak Fajar, bahkan dia tak bisa membela dirinya sendiri bahwa dia bukan guy. Kesalahpahaman antara dia dan Kak Fajar itu terdengar sampai ketelinga Prisil pacarnya dan bahkan seantero sekolah menggosipkan bahwa dia seorang guy. Pricil pun akhirnya memutuskannya.
*******

            Di taman dekat rumah aku mangajak Yogi bertemu. Aku minta ma’af pada Yogi. Karena aku, semua orang jadi salah paham padanya. Aku yang tidak bisa mengatakan cinta sendiri ke Kak Fajar malah menyulitkan Yogi.
” Tak, apa Mell, biarlah semua orang salah paham padaku, yang penting aku bukan orang seperti itu,”
” Tapi, Yogi....kamu seperti ini karnaku dan aku tidak bisa tinggal diam jika sahabatku di kucilkan oleh temannya dan bahkan di putuskan oleh pacarnya sendiri. Besok aku akan memberi penjelasan sama teman-teman dan pada Pricil,”
” Udahlah, tak perlu kau lakukan itu. Biarlah Pricil memutuskannku, itu berarti aku tahu bahwa dia tidak sepenuhnya percaya padaku,”
” Dia tidak percaya karena kesalahpahaman ini Yog,”
” Aku sudah memberi penjelasan padanya. Tapi, dia tidak bisa terima. Jadi kau tak perlu bersusah payah memberi penjelasan padanya. Lagi pula hubungan kami akhir-akhir ini juga nggak begitu baik,”
” Tapi, Yog....Kau sudah berkorban begitu banyak bahkan harga dirimu sendiri kau korbankan. Tapi kita tak mendapatkan apaun. Ini semua salahku...,”
” Sudahlah, berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Kau kan sudah dapatkan yang kau mau, jadi itu semua sudah cukup baik kan. Dengan adanya masalah seperti ini aku juga tahu seperti apa Prisil yang sesungguhnya,”
” Tapi, bukankah kau dan Prisil berencana menikah setelah lulus kuliah nanti,”
” Dengan adanya masalah ini aku jadi bisa mikir-mikir lagi apakah benar keputusanku untuk menikahinya itu. Sudahlah jangan cemaskan aku. Aku malah cemas denganmu, karena kau tak bisa dapatkan Kak Fajar,”
” Ah, tak apa Yog, lagi pula sekarang aku juga sudah tahu gimana Kak Fajar itu sebenarnya,”
” Tapi, bukankah dia itu cinta pertamamu yach?”
” Emmm...meskipun dia emang cinta pertamaku tapi, aku nggak harus memilikinya kan? Lagi pula aku juga nggak mau pacaran dengan orang dengan karakter buruk seperti itu.”
” Ma’afkan aku yach Mell, gara-gara aku penantianmu selama tiga tahun untuk bisa jadi pacar kak Fajar kini sirnah,”
” Tak apa Yog, akulah yang sepenuhnya bersalah padamu,”
” Kau tak perlu cemaskan aku, asalkan aku bisa membantumu dan membuatmu tersenyum bahagia itu sudah cukup bagiku.,”
” Ap...apa?? Kau serius mengatakannya,”
” Ya...iyalah emangnya aku keliatan sedang bercanda apa?”
” Ah, kenapa aku nggak sadar sebelumnya, bahwa ada seseorang yang begitu peduli padaku,”
” Kau ini, aku kan sahabatmu dan aku akan lakukan apapun untukmu,”
” Terimah kasih Yog, kau sudah mau peduli padaku. Sejak kecil aku selalu menyusahkanmu,”
” Tak apa Mell, asalkan kau mau berjanji bahwa kau tak akan meneteskan air mata lagi untuk Kak Fajar, aku akan selalu mendukungmu,”
” He’em....aku janji. Oh ya akhir minggu ini kamu ada acara nggak?
” Nggak, aku kan udah di keluarkan dari tim basket jadi aku nggak ada acara apa-apa lagi,”
” Hemmm...gimana kalau kita kencan???”
” Ap....apa??
” Ayolah Yog, aku ingin tahu nie rasanya kencan itu seperti apa?”
” Aduhkauini……..,”
            Aku pun akhirnya tertidur di bahu Yogi setelah semalaman kami ngobrol di taman. Yogi pun menggendongku dan mengantarkanku pulang ke rumah. Ayah dan ibu di rumah begitu senang karena aku tidak lagi murung. Dan mereka berterimah kasih pada Yogi karna telah berhasil membuatku tersenyum kembali. Dan mereka masih berharap bahwa pada akhirnya aku dan Yogi bisa menikah.


*******
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar