Cinta adalah kata cahaya, dituliskan oleh tangan cahaya di atas halaman cahaya.Persahabatan selalu mencari tanggung jawab manis, tidak pernah menjadi kesempatan.Bila kau tidak memahami temanmu dalam segala bentuk kondisi maka kau tidak akan pernah memahaminya.Pakaian terindahmu adalah yang ditenun orang lain ;Makanan terlezatmu adalah yang kau makan di meja orang lain ;Ranjang terindahmu adalah yang ada di rumah orang lain ;Kini, beri tahu aku, bagaimana kau memisahkan dirimu dari orang lain ? Kahlil Gibran
Itulah perenungan tentang hakikat cinta yang
dituangkan oleh Kahlil Gibran, seorang penyair yang sangat aku kagumi.
Ya...kata-katanya yang begitu mendalam itu, begitu menyentuh hatiku. Bahkan aku
rela menghabiskan waktu yang begitu lama untuk mengerti apa arti sajak yang
beliau tuliskan dalam bukunya itu. Aku mulai mengaguminya setelah mendapat
hadiah buku karya Kahlil Gibran tersebut di hari ulang tahunku, dari sahabatku
Yogi. Ya...yogilah yang pertama kali mengenalkan aku dengan sajak-sajak yang
ditulis oleh Kahlil Gibran. Karena dia tahu aku mulai begitu tertarik pada
sastra, makanya dia menghadiahkannya untukku.
Jujur pada awalnya aku tidak begitu tertarik
pada sastra. Aku pikir sastra itu begitu membosankan. Apalagi kata-kata yang
ada dalam setiap puisi yang begitu indah namun begitu penuh kebohongan. Aku tak
pernah suka apapun yang berhubungan dengan sastra. Bahasa dalam sastra bagiku
bahasa yang bertele-tele dan tidak mengena. Pikirku orang-orang sastra hanya
mengenal keindahan kata, tanpa berfikir mengertikah seserang tentang apa yang
ia katakan?
Tapi....perspektifku
berubah, ketika aku mulai menyukai seseorang yang sangat menyukai sastra.
Karena itulah perlahan tapi pasti aku belajar untuk mengerti sastra dan seperti
inilah, akhirnya aku mulai menyukai sastra juga. Keberuntungan datang padaku
ketika sahabatku Yogi juga menyukai bidang itu. Hingga aku bisa lebih mudah
mencari tahu tentang jati dirinya dari Yogi.
*******
” Yog, pokoknya kamu harus bantu aku,” ucapku
pada Yogi suatu ketika di rumah Yogi.
” Bantuin apaan sih Mel, kamu ini ganggu aja,
aku kan sedang asyik pacaran dengan Sisil,” ucap Yogi sembari nyengir pada
Sisil.
” Ah, biarin yang penting kamu harus bantuin
aku! ”
” Kamu itu, kalau ada kemauan saja selalu
tidak sabaran,”
” Emmm...pokoknya bantuin.....!!! Sil, aku
pinjam Yogi sebentar yach....!!!”
” Iya, nggak apa-apa pinjam saja, lagipula aku
sudah mau pulang kok, soalnya aku lagi ada kursus piano nih,”
”Ehhhh....enak aja pinjam-pinjam emangnya aku
barang apa yang bisa dipinjam-pinjam seenaknya,”
” Yah, udahlah Yog, bantuin aja Melly,
kasihan tuh dia,”
” Tapi Sil, akukan udah janji mau nganterin
kamu kursus piano hari ini?”
” Ah, nggak apa-apa lain kali saja, hari ini
Melly lebih ngebutuhin kamu tuh daripada aku, hehehe....,”
” Wahhh....aku beruntung sekali punya teman
sebaik kamu Sil, hehehe....,”
” Ya...udah aku pergi dulu yach, kalau sudah
selesai besok kembalikan Yogi yach...,”
” Hei, hei emangnya aku barang pinjaman apa,”
*******
” Memangnya
kamu butuh bantuan apa dariku, Mell,,,?”
” Emmm....aku punya ide nih, buat ngedeketin
Kak Fajar,”
” Ide, apaan.....,”
” Emmm....gimana kalau setiap hari kamu
bantuin aku meletakkan surat cinta tanpa identitas yang aku tulis untuk Kak
Fajar di dalam tasnya,”
” Apa,,,kamu udah gila yach....,”
” Habis...aku nggak berani sih nyatakan cinta
secara langsung sama Kak Fajar. Kamu tahu sendirikan kalau aku ini anak cewek,”
” Lantas kenapa,”
” Dalam kamus kan nggak ada anak cewek nembak
anak cowok, kalau Tera dan Mona tahu aku melakukan itu pasti mereka akan
meledekku. Nah,,,lagi pula kamukan satu tim basket dengan Kak fajar, jadi
dengan mudah kamu bisa diam-diam memasukkan surat itu kedalam tas Kak Fajar,”
” Apa? Kalau ketahuan temen-temen, ntar bisa
timbul fitnah Mell. Kalau mereka mengira aku yang suka sama Kak Fajar gimana ?
”Ya kamu harus berhati-hati supaya tidak
ketahuan, dong. Gitu aja kok repot,”
” Nggak segampang itu juga, Mell,”
” Udah, deh...please bantuin aku yach....,”
pintaku dengan mata berkaca-kaca dan berlutut memohon bantuannya.
” Iya, deh aku bantuin kamu. Udah bangun,
jangan seperti itu,”
” Waahhhh....makasih ya Yog, kamu emang
sahabat terbaikku,”
” Iya, iya,,,,kalau ngerayu jago amat,”
” Tapi, jangan terlalu lama yach, kamu juga
harus siap-siap untuk menyatakan cinta secara langsung pada Kak Fajar. Nggak
mungkin kan kalau kamu terus-terusan menerornya,”
” Oce...boss. Tapi....,”
” Apaan lagi ?”
” Bantuin aku buat suratnya juga
yach,,,,,kamu tahukan aku ini orang yang awam tentang sastra, jadi kalau aku
kesulitan buat kata-kata bantuin yach,,,,”
” Baik, baik,,,,”
*******
Akhirnya
Yogi pun mau membantuku membuat surat cinta serta meletakkan surat cinta tanpa
identitas itu kedalam tas basket Kak Fajar. Setiap hari pula aku selalu mengkonsultasikan
surat cintaku pada Yogi. Maklumlah rumahnya tak jauh dari rumahku jadi tinggal
berjalan kaki saja untuk sampai kerumahnya. Bahkan orang tuaku terheran-heran karena
betapa seringnya aku berkunjung ke rumah Yogi. Tapi, mereka tak pernah
memarahiku, asalkan aku bisa setiap hari tersenyum, mereka tidak akan merusak
kebahagiaanku.
Tapi....sekian lama aku menulis surat cinta
itu, satu kalipun Kak Fajar tidak pernah membalasnya. Padahal dalam surat itu
sudah kutulis kalau Kak Fajar bisa membalas suratku itu dan meletakkannya di
tempat latihan basket. Padahal setiap hari aku selalu menunggu surat balasan
itu dari Kak Fajar. Tiap kali kulihati ponselku di meja belajar, berharap ada
kabar dari Yogi mengenai surat balasan itu.
*******
Suatu ketika aku pingsan di sekolah, saat
kulihat Kak Fajar sedang dekat dengan seseorang. Entah siapa yang sudah
menolongku, tahu-tahu saat sadar aku sudah ada di UKS.
” Kamu kenapa sih, Mell,”
” Ah, kamu Yog, kenapa kamu ada disini?”
” Kamu ini bagaimana sih, aku kan yang telah
membawamu kesini,”
” Apa?”
” Iya, sewaktu kamu pingsan aku yang telah
membawamu kesini. Kamu ada masalah apa sih ? Mikirin Kak Fajar lagi yach,”
” Ah, nggak kok,”
” Jangan bohong Mell, aku melihatmu pingsan
setelah kau melihat Kak Fajar berjalan dengan seorang cewek dari kejauhan,”
” Udahlah, aku sudah nggak apa-apa kok,”
*******
Ternyata
hal yang sama terjadi esok harinya di sekolah. Tapi Yogi tidak mengetahuinya, karena dia
sedang ada latihan basket yang sangat intensif menjelang perlombaannya. Ayah
dan Ibuku menjemputku di sekolah ketika mengetahui aku pingsan.
” Ma’af om, tante, boleh bertemu Melly,”
” Hei, apa yang kamu lakukan pada putri
tunggalku. Hari-hari ini dia selalu murung,” ucap ayah sembari menjewer
telinganya.
” Iya, Yog, bukannya kamu pacarnya.
Seharusnya kamu bisa menjaganya,”
” Apa? Aku...aku bukan pacarnya, tante,,,,,”
” Aduh, sudah deh kalau nggak ngaku sekarang
yang penting kalau kalian sudah lulus nanti kalian menikah yach,,,,”
” Tap....tapi tante, aku benar-benar tidak
berpacaran dengannya,”
” Sudah...sudah ma, biar dia menemui Melly,”
” Iya, cepat hibur dia sekarang. Dia sedang
ada di kamarnya,”
” Ba...baik, tante,”
*******
” Tok...tok...tok....Mell, nie aku Yogi, apa
aku boleh masuk..?”
” Emmm...iya masuk aja Yog,....,”
” Mell, kamu kenapa sih lage mikirin kak
Fajar lagi yach...,”
” He’em, akhir-akhir ini Kak Fajar sering
jalan dengan anak cewek. Aku penasaran apakah dia itu pacar Kak Fajar,”
” Mell, mungkin dia itu adik Kak Fajar. Nggak
mungkin kan kalau Kak Fajar menyukai cewek yang masih bau kencur itu,”
” Tapi, Yog....,”
” Kamu nggak usah bingung deh, besok aku akan
coba tanyakan pada Kak Fajar,”
” Serius,,,,,,”
” Iya, apa sih yang nggak buat sahabatku
ini,” ucap Yogi sembari mengelus rambutku.
”Makasih ya Yog, kamu emang sahabat yang bisa
di andelin,”
*******
Disekolah,
Yogi akhirnya bertanya kepada Kak Fajar mengenai anak cewek yang selalu bersama
kak Fajar itu. Tapi Kak Fajar malah menganggap Yogi tertarik pada anak cewek
itu karena setiap hari dia tahu kalau Yogi diam-diam mengikutinya.
” Hah, bukannya kamu udah punya Pricil
yach,,,,? Kenapa nanya-nanya tentang dia. Emang loe juga tertarik ama cewek di
bawah umur yach....,” ucap Kak Fajar dengan ketusnya.
” Bu....bukan begitu kak, aku cuman......,”
”Oh, atau kau cemburu sama anak kecil itu,
karena kamu diam-diam menyukaiku,”
” Ap....apa???”
” Ah, sudalah kamu nggak usah ngeles. Aku tahu setiap habis latihan basket kamu
selalu meletakkan surat cinta di tasku,”
” I....i...itu....,”
” Emmm...kamu kasihan sekali. Ma’af yach...Tapi aku ini masih normal. Kamu
salah orang. Coba cari korban lainnya saja,” ucap Kak Fajar sembari berlalu.
Yogi
tak dapat menghindar dari tuduhan Kak Fajar, bahkan dia tak bisa membela
dirinya sendiri bahwa dia bukan guy. Kesalahpahaman antara dia dan Kak Fajar
itu terdengar sampai ketelinga Prisil pacarnya dan bahkan seantero sekolah menggosipkan
bahwa dia seorang guy. Pricil pun akhirnya memutuskannya.
*******
Di
taman dekat rumah aku mangajak Yogi bertemu. Aku minta ma’af pada Yogi. Karena aku, semua
orang jadi salah paham padanya. Aku yang tidak bisa mengatakan cinta sendiri ke
Kak Fajar malah menyulitkan Yogi.
” Tak, apa Mell, biarlah semua orang salah
paham padaku, yang penting aku bukan orang seperti itu,”
” Tapi, Yogi....kamu seperti ini karnaku dan
aku tidak bisa tinggal diam jika sahabatku di kucilkan oleh temannya dan bahkan
di putuskan oleh pacarnya sendiri. Besok aku akan memberi penjelasan sama
teman-teman dan pada Pricil,”
” Udahlah, tak perlu kau lakukan itu. Biarlah
Pricil memutuskannku, itu berarti aku tahu bahwa dia tidak sepenuhnya percaya
padaku,”
” Dia tidak percaya karena kesalahpahaman ini
Yog,”
” Aku sudah memberi penjelasan padanya. Tapi,
dia tidak bisa terima. Jadi kau tak perlu bersusah payah memberi penjelasan
padanya. Lagi pula hubungan kami akhir-akhir ini juga nggak begitu baik,”
” Tapi, Yog....Kau sudah berkorban begitu
banyak bahkan harga dirimu sendiri kau korbankan. Tapi kita tak mendapatkan
apaun. Ini semua salahku...,”
” Sudahlah, berhenti menyalahkan dirimu
sendiri. Kau kan sudah dapatkan yang kau mau, jadi itu semua sudah cukup baik
kan. Dengan adanya masalah seperti ini aku juga tahu seperti apa Prisil yang
sesungguhnya,”
” Tapi, bukankah kau dan Prisil berencana
menikah setelah lulus kuliah nanti,”
” Dengan adanya masalah ini aku jadi bisa
mikir-mikir lagi apakah benar keputusanku untuk menikahinya itu. Sudahlah jangan cemaskan aku. Aku malah cemas
denganmu, karena kau tak bisa dapatkan Kak Fajar,”
” Ah, tak apa Yog, lagi pula sekarang aku
juga sudah tahu gimana Kak Fajar itu sebenarnya,”
” Tapi, bukankah dia itu cinta pertamamu
yach?”
” Emmm...meskipun dia emang cinta pertamaku
tapi, aku nggak harus memilikinya kan? Lagi pula aku juga nggak mau pacaran dengan orang dengan
karakter buruk seperti itu.”
” Ma’afkan aku yach Mell, gara-gara aku
penantianmu selama tiga tahun untuk bisa jadi pacar kak Fajar kini sirnah,”
” Tak apa Yog, akulah yang sepenuhnya
bersalah padamu,”
” Kau tak perlu cemaskan aku, asalkan aku
bisa membantumu dan membuatmu tersenyum bahagia itu sudah cukup bagiku.,”
” Ap...apa?? Kau serius mengatakannya,”
” Ya...iyalah emangnya aku keliatan sedang
bercanda apa?”
” Ah, kenapa aku nggak sadar sebelumnya,
bahwa ada seseorang yang begitu peduli padaku,”
” Kau ini, aku kan sahabatmu dan aku akan
lakukan apapun untukmu,”
” Terimah kasih Yog, kau sudah mau peduli
padaku. Sejak kecil aku selalu menyusahkanmu,”
” Tak apa Mell, asalkan kau mau berjanji
bahwa kau tak akan meneteskan air mata lagi untuk Kak Fajar, aku akan selalu
mendukungmu,”
” He’em....aku janji. Oh ya akhir minggu ini
kamu ada acara nggak?
” Nggak, aku kan udah di keluarkan dari tim
basket jadi aku nggak ada acara apa-apa lagi,”
” Hemmm...gimana kalau kita kencan???”
” Ap....apa??
” Ayolah Yog, aku ingin tahu nie rasanya
kencan itu seperti apa?”
” Aduhkauini……..,”
Aku
pun akhirnya tertidur di bahu Yogi setelah semalaman kami ngobrol di taman.
Yogi pun menggendongku dan mengantarkanku pulang ke rumah. Ayah dan ibu di
rumah begitu senang karena aku tidak lagi murung. Dan mereka berterimah kasih
pada Yogi karna telah berhasil membuatku tersenyum kembali. Dan mereka masih
berharap bahwa pada akhirnya aku dan Yogi bisa menikah.
*******
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar