Jumat, 13 Juli 2018

Janji Kak Titan





Bertapa senangnya aku hari ini pasalnya ayah dan ibu hendak mengajakku kerumah nenek. Sudah bertahun-tahun aku tak pernah pergi kesana pasalnya semenjak masuk sekolah SMA ini aku disibukkan oleh banyak tugas-tugas sekolah yang membuatku tak bisa istirahat barang sejenak. Tapi syukurlah liburan kali ini aku tidak dapat tugas-tugas yang banyak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sehingga aku bisa berlibur di rumah nenek.
            Mobil melaju begitu kencangnya hingga seolah-olah pohon-pohon yang terjajar rapi ditepi jalan bergerak. Aku tak sabar ingin segera tiba di sana. Rumah nenek adalah tempat masa kecilku. Karena pada saat itu ayah dan ibu menitipkanku di rumah nenek ketika telah melahirkanku. Pasalnya ibuku jatuh sakit setelah melahirkanku.
            Rumah-rumah di desa tempat nenekku tinggal sudah banyak yang berubah. Ada yang direnovasi bahkan ada banyak rumah-rumah yang baru dibangun. Tapi mataku terpaku pada sebuah rumah yang berada disamping persawahan. Aku masih ingat jelas ketika aku masih kecil aku sering bermain bersama pemilik rumah itu dirumahnya bahkan kita pun sering bermain di sawah bersama-sama.
*******
            Wajahku berseri-seri ketika seseorang yang aku kenal keluar dari rumah itu. Aku menyunggingkan senyum padanya tapi…………orang itu seperti tak mengenalku. Aku mencoba untuk menyapanya tapi……..orang itu bahkan tak menghiraukanku. Betapa kecewanya aku ketika dia bersikap seperti itu. Seolah-olah dia tak pernah mengenalku. Yah……..mungkin waktu memang telah banyak membawa perubahan. Aku kembali berjalan menuju rumah nenekku dan menyusul kedua orang tuaku.
            Kudapati kedua sahabatku Mia dan Sarah sedang menunggu kedatanganku. Aku sedikit heran kalau mereka masih mengingatku bahkan sedikitpun mereka tak pernah melupakanku. Tapi kenapa dia melupakannku………….
“Ada apa cha,wajahmu kok cemberut gitu,”
“Iya cha kamu nggak seneng ya kalau aku dan Mia datang kesini mengunjungimu,’
“Bukan begitu temen-temen aku senang sekali kalian mengunjungiku bahkan masih mengingatku padahal sudah bertahun-tahun kita tak pernah bertemu,”
“Semua orang-orang disini tak pernah melupakanmu cha,”
“Iya cha kaulah gadis kecil yang telah memberi kebahagiaan pada semua orang di sini kau Bantu setiap orang yang membutuhkan bantuan.Semua orang kecewa mwlihat kau harus pergi dari desa kami padahal kami masih begitu membutuhkan bantuanmu untuk membuat desa kami maju,”
“Meski bertahun-tahun kau tak pernah kemari lagi kami tetap menyimpan kenangan kami tentangmu bahkan kami tetap menanti kedatanganmu,”
‘Tapi,mia dia sudah melupakanku….,”
“Dia siapa?”
“Dia yang selalu ada ditengah-tengah kita sewaktu masih kecil dulu,dia yang selalu menolongku saat aku terjatuh,dia yang selalu memberiku semangat,dan dia yang selalu mengajarkanku bagaimana bersikap yang baik,”
“Maksudmu kak Titan,”
“Iya dia sudah melupakanku,”
“Dari mana kau tahu cha?”
“Aku tadi mampir kerumahnya trus aku menyapanya tapi…dia tidak menghiraukannku bahkan tak membalas uluran tangan atau senyumanku,”
“Udalah cha kak Titan itu emang gitu,semenjak kau pergi meninggalkan desa ini dia jadi berubah.yah…mungkin dia kecewa dengan kepergianmu,”
*******
            Aku masih tak percaya kalau kak Titan benar-benar melupakanku. Aku kembali kerumahnya dan bertemu dengan orang tuanya. Orang tuanya masih mengingatku dengan jelas tapi kak Titan yang melihat kedatanganku berlalu begitu saja. Orang tuanya menyuruhku menginap dirumahnya kerena mereka sangat merindukanku karena tak punya anak perempuan. Lagi pula semenjak kepergianku mereka sangat kesepian pasalnya tak ada lagi gadis kecil yang menginap dirumah mereka.
            Ayah dan ibuku kembali ke Surabaya. Sedang aku berlibur sendiri di rumah nenek. Aku meminta izin pada nenek untuk menginap di rumah tante Tina semalam dan nenekku pun mengizinkan. Pasalnya dulu sewaktu aku masih kecil aku sering menginap disana dan mereka sudah nenek anggap sebagai anak nenek sendiri. Tante Tina sudah menyiakan kamar untukku tepat disamping kamar kak Titan. Aku berharap dengan kedatanganku dan aku menginap disana bisa membuka memory kak Titan tentangku dulu.
            Tapi apa yang terjadi kak Titan malah marah-marah dan membenciku ketika aku mencoba memulai pembicaraan saat dia sedang online di meja tempat belajarnya. Aku sangat sedih melihat perlakuannya. Tak lama kemudian dia meminta maaf padaku meski ku tahu itu bukan kemauannya sendiri karena tante Tina yang menyuruhnya.
*******
            Tante Tina mengajakku berlibur bersama kak Titan. Tapi itu tidak membuatku senang pasalnya kak Titan membawa turut serta gadis yang seumuran denganku untuk berlibur bersama kami. Sepanjang perjalanan kak Titan sedikitpun tak menghiraukannku dan asyik ngobrol dengan gadis itu sampai ditempat tujuan kami.
            Tante Tina mengajakku pergi kerumah ibunya atau lebih tepatnya pergi kerumah nenek kak Titan. Bangku ayunan yang sering aku naiki sewaktu masih kecil masih terpasang di pohon mangga. Aku masih ingat jelas ketika aku duduk dibangku ayunan itu kak Titan mengayunkannya untukku. Dan ketika aku takut akan ayunannya yang kencang kak Titan mencoba menenangkanku dan menghilangkan ketakutanku. Tapi sekarang………….kak Titan terlalu asyik dengan gadis itu yang tak tahu siapa.
            Tiba-tiba ponselku berbunyi ada pesan dari seseorang yang entah siapa orangnya. Dia menyuruhku untuk bersabar. Aku melihat ke sekeliling agar kutahu siapa yang sedang mengirimku sms pasti sedang memperhatikanku karena dia tahu semua yang aku alami dan aku rasakan. Aku sudah tidak tahan lagi dengan sikap kak Titan padaku. Seminggu kami menginap disana aku sudah mengenal seorang anak laki-laki yang seumuran denganku. Aku mulai begitu dekat dengannya dan aku berfikir pasti orang itulah pengirim sms itu. Tapi…kak Titan marah dengan alasan yang tak jelas menyuruhku menjauhi pemuda itu.
“Apa urusan kak Titan melarangku untuk dekat dengan pemuda itu?”
“Cha dia bukan pemuda yang baik,percaya sama kak Titan,”
“Bagaimana mungkin aku percaya pada orang yang tidak mengenalku dan tidak pernah menghiraukanku,”ucapku sembari berlalu meninggalkan kak Titan,’
*******
Sore ini anak itu mengajakku pergi jalan-jalan. Tapi apa yang dia lakukan dia malah berbuat yang tidak baik padaku. Aku berusaha untuk menyelamatkan diri tapi dia menggenggam tanganku dengan erat. Aku mencoba menjerit meminta bantuan. Tiba-tiba kak Titan datang dan segera menghajarnya. Ternyata dia memang pemuda yang tidak baik. Kak Titan bercerita kalau dia adalah orang yang telah merebut pacar kak Titan.
“Kenapa kak Titan menyelamatkanku, bukannya udah gak peduli sama aku,”
“Yeah siapa yang menyelamatkanmu aku cumin kebetulan lewat aja,”
“Kak Titannnnnnn…………….,”
“Iya, iya kak Titan mengikutimu tadi maaf ya habis kak Titan khawatir sama kamu,”
“Huh kak Titan mau membohongiku yach, trus bagaimana dengan gadis itu ntar dia marah ama kak Titan,”
“hah biarin aja deh,”
“Kak Titan nggak boleh gitu dia kan pacar kak Titan seharusnya kak Titan nggak boleh ngomong begitu dan harus mengerti perasaannya sebagai pacar,”
“Kau ini ada-ada saja dia bukan pacar kak Titan,”
“Hah trus siapa,”
“Itu sepupu kak Titan,kak Titan Cuma menyuruhnya berpura-bura jadi pacar kak Titan. Untuk mencari tahu apa kaumenyukai kak Titan,”
“Ahhhh….kak Titan curang,”
“Yah udah kamu mau maafin kak Titan kan?”dan maukan jadi pacar kak Titan,”
“Hmmmmmmmmm……aku piker-pikir dulu yach,”
‘Kau ini kak Titan kan udah nunggu kamu bertahun-tahun,”
“Habis kak Titan nyebelin masak nunggu aku nggak sabaran,”
“Nggak sabaran kenapa,”
“Iya kak Titan kan udah pernah punya pacar. Pasti karena kak Titan udah lelah dan nggak sabar menungguku,”
“Habis kamunya sih kelamaan nggak dateng-dateng kak Titan kan jadi kesepian,”
“Hmmmm….sorry kak Titan aku terlanjur janji sama seseorang untuk ketemuan ditempat ini,”
“Siapa ?”
“Orang yang sering mengirim sms dan kata-kata manis untukku,”
“Nggak usah ditunggu orang kan udah ada di depan kamu,”
“Maksudnya, sma-sma ini dari Kak Titan. Ahhh…kak Titan lagi-lagi menipuku,”
“Makanya supaya kak Titan nggak menipu kamu lagi kamu terima kak Titan yach…please!!!!!
“Enak aja kak Titan kan udah pernah punya pacar sedangkan aku nggak pernah punya pacar jadi kak Titan harus menungguku pacaran dulu,’
“Yahhhh…………Icha jahat banget sih ama kak Titan,”
“Hahhhhhhhhhhhhhh………aku Cuma bercanda kak,”
“Jadi………….,”
“Aku siap jadi pacar kan Titan,”
*******
            Akhirnya semua sandiwara kak Titan dan penyelidikan kak titan untuk mengetahui isi hatiku pun berakhir. Aku menerima kak Titan menjadi kekasihku.Meskipun kita saling berjauhan tapi kita bisa menggunakan hp untuk berkomunikasi.
            Besok liburanku pun berakhir dan aku harus pulang kembali ke Surabaya. Malam ini kak Titan mengajakku pergi jalan-jalan. Dia berpesan kalau aku tidak boleh dekat-dekat dengan pemuda lain. Aku juga berkata demikian pada kak Titan.
“Pokoknya kak Titan nggak boleh dekat dengan cewek lain dan harus menungguku sampai lulus kuliah,”
“Oce adek,”
            Kak Titan bersedia menungguku sampai lulus kuliah. Aku tak pernah tahu apa kak Titan tetap menjaga janjinya hingga saatnya tiba. Tapi yang jelas aku sangat mempercayainya. Karena dia tak pernah ingkar janji padaku.
*****
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar