Bertapa senangnya aku hari ini pasalnya ayah
dan ibu hendak mengajakku kerumah nenek. Sudah bertahun-tahun aku tak pernah
pergi kesana pasalnya semenjak masuk sekolah SMA ini aku disibukkan oleh banyak
tugas-tugas sekolah yang membuatku tak bisa istirahat barang sejenak. Tapi
syukurlah liburan kali ini aku tidak dapat tugas-tugas yang banyak seperti
tahun-tahun sebelumnya. Sehingga aku bisa berlibur di rumah nenek.
Mobil
melaju begitu kencangnya hingga seolah-olah pohon-pohon yang terjajar rapi ditepi
jalan bergerak. Aku tak sabar ingin segera tiba di sana. Rumah nenek adalah
tempat masa kecilku. Karena
pada saat itu ayah dan ibu menitipkanku di rumah nenek ketika telah
melahirkanku. Pasalnya ibuku jatuh sakit setelah melahirkanku.
Rumah-rumah
di desa tempat nenekku tinggal sudah banyak yang berubah. Ada yang direnovasi
bahkan ada banyak rumah-rumah yang baru dibangun. Tapi mataku terpaku pada
sebuah rumah yang berada disamping persawahan. Aku masih ingat jelas ketika aku
masih kecil aku sering bermain bersama pemilik rumah itu dirumahnya bahkan kita
pun sering bermain di sawah bersama-sama.
*******
Wajahku
berseri-seri ketika seseorang yang aku kenal keluar dari rumah itu. Aku
menyunggingkan senyum padanya tapi…………orang itu seperti tak mengenalku. Aku
mencoba untuk menyapanya tapi……..orang itu bahkan tak menghiraukanku. Betapa
kecewanya aku ketika dia bersikap seperti itu. Seolah-olah dia tak pernah
mengenalku. Yah……..mungkin waktu memang telah banyak membawa perubahan. Aku
kembali berjalan menuju rumah nenekku dan menyusul kedua orang tuaku.
Kudapati
kedua sahabatku Mia dan Sarah sedang menunggu kedatanganku. Aku sedikit heran
kalau mereka masih mengingatku bahkan sedikitpun mereka tak pernah melupakanku.
Tapi kenapa dia melupakannku………….
“Ada apa cha,wajahmu kok cemberut gitu,”
“Iya cha kamu nggak seneng ya kalau aku dan
Mia datang kesini mengunjungimu,’
“Bukan begitu temen-temen aku senang sekali
kalian mengunjungiku bahkan masih mengingatku padahal sudah bertahun-tahun kita
tak pernah bertemu,”
“Semua orang-orang disini tak pernah
melupakanmu cha,”
“Iya cha kaulah gadis kecil yang telah
memberi kebahagiaan pada semua orang di sini kau Bantu setiap orang yang
membutuhkan bantuan.Semua orang kecewa mwlihat kau harus pergi dari desa kami
padahal kami masih begitu membutuhkan bantuanmu untuk membuat desa kami maju,”
“Meski bertahun-tahun kau tak pernah kemari
lagi kami tetap menyimpan kenangan kami tentangmu bahkan kami tetap menanti
kedatanganmu,”
‘Tapi,mia dia sudah melupakanku….,”
“Dia siapa?”
“Dia yang selalu ada ditengah-tengah kita
sewaktu masih kecil dulu,dia yang selalu menolongku saat aku terjatuh,dia yang
selalu memberiku semangat,dan dia yang selalu mengajarkanku bagaimana bersikap
yang baik,”
“Maksudmu kak Titan,”
“Iya dia sudah melupakanku,”
“Dari mana kau tahu cha?”
“Aku tadi mampir kerumahnya trus aku
menyapanya tapi…dia tidak menghiraukannku bahkan tak membalas uluran tangan
atau senyumanku,”
“Udalah cha kak Titan itu emang gitu,semenjak
kau pergi meninggalkan desa ini dia jadi berubah.yah…mungkin dia kecewa dengan
kepergianmu,”
*******
Aku
masih tak percaya kalau kak Titan benar-benar melupakanku. Aku kembali
kerumahnya dan bertemu dengan orang tuanya. Orang tuanya masih mengingatku
dengan jelas tapi kak Titan yang melihat kedatanganku berlalu begitu saja.
Orang tuanya menyuruhku menginap dirumahnya kerena mereka sangat merindukanku
karena tak punya anak perempuan. Lagi pula semenjak kepergianku mereka sangat
kesepian pasalnya tak ada lagi gadis kecil yang menginap dirumah mereka.
Ayah
dan ibuku kembali ke Surabaya. Sedang aku berlibur sendiri di rumah nenek. Aku meminta izin pada nenek untuk menginap di
rumah tante Tina semalam dan nenekku pun mengizinkan. Pasalnya dulu sewaktu aku
masih kecil aku sering menginap disana dan mereka sudah nenek anggap sebagai
anak nenek sendiri. Tante
Tina sudah menyiakan kamar untukku tepat disamping kamar kak Titan. Aku
berharap dengan kedatanganku dan aku menginap disana bisa membuka memory kak
Titan tentangku dulu.
Tapi
apa yang terjadi kak Titan malah marah-marah dan membenciku ketika aku mencoba
memulai pembicaraan saat dia sedang online di meja tempat belajarnya. Aku
sangat sedih melihat perlakuannya. Tak lama kemudian dia meminta maaf padaku
meski ku tahu itu bukan kemauannya sendiri karena tante Tina yang menyuruhnya.
*******
Tante
Tina mengajakku berlibur bersama kak Titan. Tapi itu tidak membuatku senang
pasalnya kak Titan membawa turut serta gadis yang seumuran denganku untuk
berlibur bersama kami. Sepanjang perjalanan kak Titan sedikitpun tak
menghiraukannku dan asyik ngobrol dengan gadis itu sampai ditempat tujuan kami.
Tante
Tina mengajakku pergi kerumah ibunya atau lebih tepatnya pergi kerumah nenek
kak Titan. Bangku ayunan yang sering aku naiki sewaktu masih kecil masih
terpasang di pohon mangga. Aku masih ingat jelas ketika aku duduk dibangku
ayunan itu kak Titan mengayunkannya untukku. Dan ketika aku takut akan
ayunannya yang kencang kak Titan mencoba menenangkanku dan menghilangkan
ketakutanku. Tapi sekarang………….kak Titan terlalu asyik dengan gadis itu yang
tak tahu siapa.
Tiba-tiba
ponselku berbunyi ada pesan dari seseorang yang entah siapa orangnya. Dia
menyuruhku untuk bersabar. Aku melihat ke sekeliling agar kutahu siapa yang
sedang mengirimku sms pasti sedang memperhatikanku karena dia tahu semua yang
aku alami dan aku rasakan. Aku sudah tidak tahan lagi dengan sikap kak Titan
padaku. Seminggu kami menginap disana aku sudah mengenal seorang anak laki-laki
yang seumuran denganku. Aku mulai begitu dekat dengannya dan aku berfikir pasti
orang itulah pengirim sms itu. Tapi…kak Titan marah dengan alasan yang tak
jelas menyuruhku menjauhi pemuda itu.
“Apa urusan kak Titan melarangku untuk dekat
dengan pemuda itu?”
“Cha dia bukan pemuda yang baik,percaya sama
kak Titan,”
“Bagaimana mungkin aku percaya pada orang
yang tidak mengenalku dan tidak pernah menghiraukanku,”ucapku sembari berlalu
meninggalkan kak Titan,’
*******
Sore ini anak itu mengajakku pergi
jalan-jalan. Tapi apa yang dia lakukan dia malah berbuat yang tidak baik
padaku. Aku berusaha untuk menyelamatkan diri tapi dia menggenggam tanganku
dengan erat. Aku mencoba menjerit meminta bantuan. Tiba-tiba kak Titan datang
dan segera menghajarnya. Ternyata dia memang pemuda yang tidak baik. Kak Titan
bercerita kalau dia adalah orang yang telah merebut pacar kak Titan.
“Kenapa kak Titan menyelamatkanku, bukannya
udah gak peduli sama aku,”
“Yeah siapa yang menyelamatkanmu aku cumin
kebetulan lewat aja,”
“Kak Titannnnnnn…………….,”
“Iya, iya kak Titan mengikutimu tadi maaf ya
habis kak Titan khawatir sama kamu,”
“Huh kak Titan mau membohongiku yach, trus
bagaimana dengan gadis itu ntar dia marah ama kak Titan,”
“hah biarin aja deh,”
“Kak Titan nggak boleh gitu dia kan pacar kak
Titan seharusnya kak Titan nggak boleh ngomong begitu dan harus mengerti
perasaannya sebagai pacar,”
“Kau ini ada-ada saja dia bukan pacar kak
Titan,”
“Hah trus siapa,”
“Itu sepupu kak Titan,kak Titan Cuma
menyuruhnya berpura-bura jadi pacar kak Titan. Untuk mencari tahu apa
kaumenyukai kak Titan,”
“Ahhhh….kak Titan curang,”
“Yah udah kamu mau maafin kak Titan kan?”dan
maukan jadi pacar kak Titan,”
“Hmmmmmmmmm……aku piker-pikir dulu yach,”
‘Kau ini kak Titan kan udah nunggu kamu
bertahun-tahun,”
“Habis kak Titan nyebelin masak nunggu aku
nggak sabaran,”
“Nggak sabaran kenapa,”
“Iya kak Titan kan udah pernah punya pacar.
Pasti karena kak Titan udah lelah dan nggak sabar menungguku,”
“Habis kamunya sih kelamaan nggak
dateng-dateng kak Titan kan jadi kesepian,”
“Hmmmm….sorry kak Titan aku terlanjur janji
sama seseorang untuk ketemuan ditempat ini,”
“Siapa ?”
“Orang yang sering mengirim sms dan kata-kata
manis untukku,”
“Nggak usah ditunggu orang kan udah ada di
depan kamu,”
“Maksudnya, sma-sma ini dari Kak Titan.
Ahhh…kak Titan lagi-lagi menipuku,”
“Makanya supaya kak Titan nggak menipu kamu
lagi kamu terima kak Titan yach…please!!!!!
“Enak aja kak Titan kan udah pernah punya
pacar sedangkan aku nggak pernah punya pacar jadi kak Titan harus menungguku
pacaran dulu,’
“Yahhhh…………Icha jahat banget sih ama kak
Titan,”
“Hahhhhhhhhhhhhhh………aku Cuma bercanda kak,”
“Jadi………….,”
“Aku siap jadi pacar kan Titan,”
*******
Akhirnya
semua sandiwara kak Titan dan penyelidikan kak titan untuk mengetahui isi
hatiku pun berakhir. Aku
menerima kak Titan menjadi kekasihku.Meskipun kita saling berjauhan tapi kita
bisa menggunakan hp untuk berkomunikasi.
Besok
liburanku pun berakhir dan aku harus pulang kembali ke Surabaya. Malam ini kak
Titan mengajakku pergi jalan-jalan. Dia berpesan kalau aku tidak boleh dekat-dekat dengan pemuda lain. Aku juga berkata demikian pada kak Titan.
“Pokoknya kak Titan nggak boleh dekat dengan
cewek lain dan harus menungguku sampai lulus kuliah,”
“Oce adek,”
Kak Titan bersedia menungguku sampai lulus
kuliah. Aku tak pernah tahu apa kak Titan tetap menjaga janjinya hingga saatnya
tiba. Tapi yang jelas aku sangat mempercayainya. Karena dia tak pernah ingkar
janji padaku.
*****
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar