Jumat, 13 Juli 2018

Kado Buat Via





Genap tujuh tahun penantian Via kini. Perpisahan saat itu dihiasi dengan tangisan Via yang tak kunjung berhenti hingga membuat matanya merah. Tapi perpisahan tetaplah perpisahan tidak bisa dirubah oleh apapun meskipun dengan tangisan Via. Tangisan Via tidak bisa merubah pendiriannya untuk tetap tinggal. Memang keinginan itu telah membulatkan tekadnya untuk tetap pergi menggapai cita-citanya.
            Tapi apa yang bisa Via dapat.Sekalipun ia tidak pernah menghubungi Via lagi sejak kepergiannya. Yah Via selalu berfikir kalau dia mungkin saja sedang sibuk maklumlah kuliah dibidang kedokteran tidaklah mudah. Dia selalu berfikir demikian untuk menghibur dirinya sendiri yang sudah rindu padanya. Dia berharap kak Faris pacarnya itu bisa kembali dan cepat-cepat merampungkan kuliahnya. Tapi kuliah di bidang kedokteran membutuhkan waktu yang lama meskipun demikian tidak bisakah kak Faris pulang barang hanya sebentar saja pikirnya suatu ketika jika dia benar-benar rindu padanya.
            Tiga tahun lalu sebelum kepergiannya Via pernah membujuknya untuk tetap tinggal dan melanjutkan sekolahnya di kota tempat tinggalnya saja tak perlu pergi keluar kota. Tapi tetap saja Via masih saja tak bisa mencegah kepergiaanya. Pada akhirnya Via pun mengikhlaskan kepergian kak Faris.
            Meski begitu berat bebannya menanggung kerinduannya yang begitu dalam pada kak Faris dia tetap tenang dan bisa mengendalikan perasaannya itu. Dia tetap percaya pada janji kak Faris kalau dia akan pulang suatu hari nanti. Itulah yang membuat Via tetap setia menunggu kak Faris hingga detik ini.
“Vi,kenapa sih kamu masih saja setia menunggu kak Faris pulang?”Tanya temannya suatu ketika.
“Karena aku percaya kalau kak Faris tidak akan melanggar janjinya untuk kembali,”
“Tapi apa kamu tidak takut kalau kak Faris sudah punya cewek disana?”
“Yah aku pernah pula berfikir sepertimu Tin,tapi aku tak mau merubah kepercayaanku pada kak Faris sebelum dia berkata sendiri yang sebenarnya padaku,”
“Kamu memang hebat Vi bisa menunggu begitu lama dan percaya pada pacarmu itu.Pantas aja banyak cowok yang menaksirmu,”
*******
            Kejadian waktu itu terlalu indah untuk dilupakan. Ketika kak Faris datang kerumahnya dan memintanya untuk menjadi pacarnya bahkan meminta restu kepada kedua orang tua Via. Itulah yang tidak pernah membuat Via berhenti menunggunya dan percaya padanya. Meski sudah begitu banyak cowok yang ingin menjadi pacarnya tapi ditolak juga. Hatinya terlanjur tertambat pada satu orang yaitu kak Faris.
            Sampai kapanpun Via akan selalu menunggu kedatangan kak Faris.Dia tak pernah menganggap hubungannya dengan kak Faris berakhir sebelum ada kesepakatan diantara mereka berdua.
            Hingga pada hari ulang tahunnya pun ia tetap berharap kak Faris akan pulang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Tak ada kado darinya pun tak apa-apa asalkan dia bisa melihat kak Faris kembali. Tapi ternyata harapannya yang tidak begitu muluk itupun sia-sia saja. Pasalnya kak Faris tetap saja tidak hadir dihari ulang tahunnya itu bahkan mengirim kartu ucapanpun enggan ia lakukan. Hal ini membuat Via sedikit meragukan janji kak Faris itu.
*******
            Tapi tiga hari setelah hari ulang tahunnya itulah kak Faris pulang. Via sudah menunggu didepan rumah dari sore menunggu kak Faris datang bertandang kerumahnya. Tak disangka kali ini harapan Via pun menjadi kenyataan. Kak Faris meminta maaf padanya pasalnya dia tidak bisa datang tepat di hari ulang tahunnya dan tidak pernah mengirim kabar karena dia terlalu sibukdenagan jam kuliahnya yang padat. Seketika itu Via langsung menangis dan mengakui  kesalahan yang ia lakukan.
“Kak, Via mau minta ma’af karena tiga hari terakhir ini Via meragukan janji kakak.Via pikir kakak tidak akan kembali karena sudah mendapatkan seorang cewek disana,”
“Yah sih pengennya juga gitu aku tak perlu pulang toh disana ceweknya cantik-cantik.Tapi aku terlanjur berjanji pada seseorang jadinya aku kembali untuk memenuhi janjiku itu,”
“Kak Faris,”
“Iya,iya aku minta ma’af aku terlalu lama meninggalkannmu membuatmu menungguku dan mempercayai janji ku.Maafkan aku yach,”
“Iya kak,”ucap Via sembari meneteskan air matanya.”
“Oh ya kak Faris ada hadiah untukmu,”
            Tiba-tiba kak Faris mengeluarkan satu kotak kecil dari kantong celananya. Kotak kecil itu berisi dua buah cincin. Kak Faris berniat untuk melamar Via.
“Dek Via,Mohon permintaan kak Farismu ini diterima karena kak Faris tidak ingin membuat dek Via merasa cemas lagi menunggu kedatangan kak Faris yang pergi tanpa kabar apapun.Kak Faris mau dek Via bisa selalu ada disamping kakak dan menemani kakak menyelesaikan kuliah kakak,”ucap kak Faris panjang lebar.
*******
            Seketika itu Via tak bisa berkata apapun ia hanya bisa menyerahkan keputusan kepada kedua orang tuanya. Kalau mereka setuju maka tidak akan ada keraguan lagi dihati Via. Toh dia sudah merampungkan kuliahnya. Bekerja menjadi guru disana kan bukan hal yang buruk asalkan dia bisa selalu bersama-sama dengan kak Faris apapun akan dia lakukan.
            Ternyata penantiannya selama ini tidak sia-sia. Pasalnya kak Faris pulang memenuhi janjinya bahkan ia pun mendapat hadiah yang special di hari ulang tahunnya itu meskipun sudah terlambat.
            Satu hal yang dapat kita ambil dari kisah ini bahwa kepercayaan adalah hal yang sangat diperlukan dari adanya sebuah hubungan. Dan juga tak selamanya menanti atau menunggu dalam ketidakpastian adalah hal yang buruk. Kadang kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari apa yang telah kita lakukan itu seperti halnya dengan Via yang senantiasa menanti dan pada akhirnya mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang telah ia harapkan. Sekali-kali berkorban demi orang yang kita cintai tak masalah kan?
*******
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar