Jumat, 13 Juli 2018

Masih Ada Cinta Untukmu





Malam begitu sunyi, bahkan tak terdengar krik, krik suara jangkrik. Terasa dinginnya semilir angin merasuk tubuhku hingga membuat bulu kudukku berdiri. Kunyalakan radio yang berada di meja belajarku, tuk temani sepiku malam ini. Terdengar alunan lagu merdu yang sudah aku kenal betul. Lagu tersebut begitu menyentuh hatiku, hingga memoryku tentangnya kembali teringat.
            Bali menjadi saksi betapa hancurnya hatiku. Balipun menjadi saksi betapa dengan  berat hati aku harus melepaskan cinta pertamaku. Masih tertinggal bayangannya di benakku. Masih terbayang dengan jelas wajahnya dalam ingatanku. Bahkan suara dan tawanya masih terngiang-ngiang di telingaku. Kusadari perlahan tapi pasti lagu yang dilantunkan dengan merdu oleh Yovie and Nuno itu kian senada dengan kisahku. Hingga membuat tangisku pecah dan tak dapat kutepis lagi.
*******
Masih tertinggal,,,Bayanganmu,,,Yang telah membekas direlung hatiku,,,Hujan tanpa henti , seolah pertanda,Cinta tak disini lagi, kau tlah berpaling........................
*******
Lantunan lagu itu kian mengingatkanku padanya. Tentang bagaimana pertama kalinya kita bertemu, hingga aku mulai jatuh hati padanya. Tapi, kini aku harus melepaskannya. Mungkin dengan orang lain dia akan lebih bahagia. Akupun kian sadar bahwa cinta emang nggak harus memiliki. Bagiku, melihat orang yang aku cintai bahagia sudah cukup.
Malam kian dingin dan kian larut. Kututup jendela dan tirai kamar tidurku. Kucoba tuk hentikan tangisku dan menutup mataku untuk segera tidur. Jam dinding tepat pukul 12 malam, dan kantukpun akhirnya menghampiriku. Hingga aku bisa tertidur lelap dengan mudahnya.
*******
Kokok suara ayam jantan Pak Rahmat membangunkan tidurku. Bunda menggedor kamarku, membangunkanku dengan suaranya yang nyaring. Akupun bergegas bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah. Aku binggung apa yang harus aku lakukan dengannya jika aku bertemu dengannya di sekolah. Akankah hati kecilku sanggup melihatnya berjalan dengan cewek lain ?
Dengan sepeda motor butut ayahku aku berangkat kesekolah seperti biasanya. Dan seperti biasa pula, aku orang pertama yang datang disekolah, hingga semua tukang kebun sekolah meledekku. Setelah senyum manis ku sunggingkan pada mereka, akupun berlalu.
*******
Kudapati dia datang bersama ceweknya yang juga merupakan teman satu kelasku. Meski berbeda kelas, tapi mereka berdua begitu akrab dan kompak. Seperti biasa pula aku menyambut kedatangan mereka dengan begitu ramah. Meski ku tahu hatiku begitu sakit bagai teriris belati yang tajam.
Aku pun mencoba untuk beradaptasi dengan keadaan itu. Hingga aku bisa menepis rasa sakitku, jika kudapati senyum manis menghiasi wajahnya. Rasa sakitku seolah terobati ketika dengan jelasnya dapat kulihat ekspresi wajahnya yang tertawa riang. Ekspresi yang tak pernah berani kulihat saat aku benar-benar menyukainya dulu. Bahkan melihat tatapan matanya pun aku tak pernah berani.
*******
Tapi kini, seiring dengan berjalannya waktu, aku mulai bisa terima semuanya. Mungkin itu semua sudah menjadi takdir Tuhan, bahwa dia memang bukan untukku. Tiba-tiba seseorang membuyarkan lamunku. Dengan senyuman dia menyapaku. Dialah orang yang baru-baru ini aku kenal, meski tidak begitu akrab tapi aku bisa sedikit terbuka padanya. Begitu pula dengannya hingga akhirnya kita berdua menjalin persahabatan.
Meski tak banyak kemiripan antara aku dengannya, bahkan sifat kita yang benar-benar berbeda jauh, tapi,,,kita bisa saling terbuka satu sama lain. Kehadirannya membuatku menjadi semakin kuat untuk bisa mengatasi semua masalahku. Dan kehadirannya pula aku akui, bahwa dia bisa membuat hidupku lebih indah dan berwarna.
*******
Suatu hari dia memergokiku yang diam-diam melihati Radit dari kejauhan. Aku memang belum bisa bercerita tentang Radit pada Deny. Pasalnya, bagiku dia tak perlu tahu bahwa Raditlah orang yang selama ini diam-diam aku sukai. Dan Radit pulalah cinta pertamaku, karena hingga usiaku 17 tahun baru petama kalinya aku jatuh cinta. Dan Raditlah orangnya, orang yang memiliki kesamaan denganku. Sampai usianya 17 tahun baru satu kali inilah dia berpacaran. Dan itu merubah sifat-sifatnya hingga menjadi jauh berbeda dariku.
Tapi, disisi lain kita masih memiliki banyak kesamaan. Misalnya saja saat aku jatuh sakit, dia ternyata juga sakit. Jika aku menyukai sesuatu, dia juga menyukai sesuatu yang sama denganku dan masih banyak kesamaan lainnya diantara kami. Bahkan dia lebih banyak mempunyai kemiripan dan kesamaan tentang segala sesuatu denganku daripada dengan pacar pertamanya itu. Tapi aku berfikir bahwa semua itu mungkin sebuah kebetulan. Aku sadar bahwa mungkin suatu hubungan akan lebih indah jika terdapat perbedaan antara satu orang dengan orang lainnya. Karena dengan begitu kita dapat saling mengisi kekurangan pada diri kita masing-masing.
*******
Aku tak sadar jika Deny sudah duduk disampingku beberapa menit yang lalu. Bahkan dia juga sudah memergoki aku yang sedang melihat kearah Radit. Dia menyuruhku bercerita tentang Radit, tentang semua yang aku ketahui tentang dirinya dan bahkan tentang perasaanku padanya. Tapi aku enggan untuk bercerita padanya selain cuman satu kata ”baik” jelasku padanya.
Tapi, Deny kemudian berlalu. Dengan wajah masam dan geram sembari mendorong kursi dengan kerasnya dia pergi tanpa sepatah katapun padaku. Aku pun berlari untuk mengejarnya dan minta ma’af jika ada dari ucapanku yang membuatnya begitu marah.
*******
” Den, aku minta ma’af jika aku punya salah sama kamu, hingga membuatmu marah. Aku tak tahu apakah ada dari perkataanku yang menyinggung perasaanmu hingga membuatmu pergi meninggalkannku,”
” Nggak, aku nggak marah sama kamu. Aku hanya kecewa sama kamu. Kenapa sih kamu tak pernah berkata jujur padaku tentang perasaanmu pada Radit. Aku sudah berulang kali memergokimu melihati Radit dari kejauhan, tapi...sedikitpun bahkan kau tak pernah mau bercerita padaku. Bukankah kita sahabat? Seharusnya kau bisa berbagi apapun denganku,”
” Ma’af Den, tapi aku memang nggak tahu harus bercerita apa tentang Radit padamu,”
” Setidaknya kau jawab jujur pertanyaanku, ”apa kau menyukainya,”
” Apa???”
” Aku sudah tahu itu dari matamu, tak perlu kau berbohong lagi padaku,” tegas Deny.
” Okey...jujur aku memang suka padanya, dan dialah cinta pertamaku. Puas.....!!!! ”jawabku sembari berlalu dengan tangisku yang hampir pecah.
*******
Sejak saat itu Deny tak pernah lagi bertanya atau memintaku bercerita tentang Radit. Dia paham betul jika aku baru saja patah hati dan butuh waktu untuk bisa menceritakan semuanya padanya. Seiring berjalannya waktu, Deny kian baik padaku. Dia selalu ada untukku, dan dia pun tak lagi memaksa-maksa aku bercerita tentang semua masalahku padanya jika aku belum siap.
Suatu ketika Deny mengatakan sesuatu yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya, bahkan terlintas saja sejenak tak pernah dalam pikirku. Dia mengatakan padaku bahwa dia benar-benar menyukaiku. Dia menyukaiku sepenuhnya dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Dia menyukaiku apa adanya.
*******
”Den, aku minta ma’af sebelumnya. Aku minta ma’af jika aku tak bisa membalas cintamu,”
” Kenapa, Nin, apa itu karena Radit,”
” Kau tahu kan kalau Radit adalah cinta pertamaku,”
” Iya, aku tahu nin, tapi kau tak bisa terus-terusan menutup hatimu untuk orang lain. Masih banyak orang disekelilingmu yang menyukaimu, salah satunya aku,”
” Jujur, aku merasa nyaman didekatmu Den, aku bisa menjadi diriku sendiri seutuhnya. Aku tak perlu menjadi orang lain seperti ketika aku mulai jatuh cinta pada Radit, Tapi...kau tahu radit segalanya bagiku. Meski sekalipun aku tak pernah bisa memilikinya,”
” Tapi, Nin, tidakkah ada sedikit saja perasaanmu padaku?”
” Ma’af Den, tapi...aku hanya menganggapmu sebagai teman, teman terbaik yang pernah aku temui didunia ini. Kau membuat hidupku lebih indah dan berwarna. Begitu berbeda dengan Radit yang selalu membuatku menangis. Tapi...aku benar-benar tak bisa melupakannya,”
” Yaa...aku sudah tahu pasti kau akan menolakku,”
” Ma’af Den,,,,,tapi persahabatan kita nggak akan rusak gara-gara ini kan?”
” Yaaa...nggaklah Nin, selamanya kita akan menjadi sahabat,”
” Makasih Den,”
” Sebenernya kalau bolehaku tahu memangnya apa sih yang kau sukai dari Radit hingga sampai sekarang kau tak pernah bisa melupakannya,”
” Dia terlalu baik untuk orang sepertiku Den,, Dia selalu bersikap ramah padaku, dan perkataannya sedikit bahkan sekalipun tak pernah menyinggunggku. Dia selalu memujiku dan menghormatiku layaknya dia hormat pada ibunya sendiri. Bahkan aku sempat berfikir bahwa dia menyukaiku, tapi...ternyata akulah yang telah menyukainya tanpa sepertujuan darinya,”
” Kau bebas menyukai siapapun Ninda, bahkan kau tak harus meminta persetujuan darinya untuk menyukainya,”
*******
            Tangisku mulai pecah ketika aku tlah sampai diujung ceritaku yang terdalam itu. Aku tak dapat menepisnya, meski tlah ku coba. Deny berkata padaku bahwa aku tak harus berpura-pura tegar didepannya. Jika aku ingin menangis, ”menangislah” karena dengan begitu aku bisa menjadi lega. Aku jadi merasa bersalah padanya. Diapun bertanya kepadaku tentang bagaiman perasaanku saat ini pada Radit.
” Perasaanku pada Radit masih tetap sama seperti dulu Den, bahkan tak berkurang sedikitpun meski ku tahu dia tlah memiliki perempuan lain dalam hidupnya,”
” Sungguh beruntung menjadi Radit, bisa disukai gadis setia sepertimu. Trus gimana kamu menghadapinya kedepannya, nggak mungkinkan setiap kali melihat dia bersama cewek itu kamu terus-terusan meneteskan air mata. Aku tidak akan bisa terima itu,”
” Sekarang, aku punya caraku sendiri untuk mencintainya Den, setidaknya aku tidak lagi takut berbicara atau bahkan melihat matanya saat dia berbicara padaku,”
”Terusss,,,,,!!!!!!!!!!”
” Aku akan menunggunya, sampai akhir nanti,,,,,,,”
*******
            Persahabatan kami akan tetap abadi untuk selamaya. Dan akhirnya seiring dengan berjalannya waktu Deny bisa melupakan perasaannya padaku dan mendapatkan perempuan lain yang jauh lebih baik dariku. Sedangkan aku..............
Radit..................Aku akan tetap menunggumuAku tak akan pernah memperlihatkan air mataku lagi padamuMeskipun dunia membuatku sulitTapi aku percaya suatu saat nati kau akan datang untuk membantukuMeskipun jauh, tapi kau selalu ada di hatikuMeskipun begitu jauh tapi aku masih bisa mengingat senyummu
Meski kau tak pernah tahu perasaankuAku akan selalu tetap mencintaimuDalam hatikuHingga sampai berakhirnya waktuSelamanya...............
THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar