Malam begitu sunyi, bahkan tak terdengar
krik, krik suara jangkrik. Terasa dinginnya semilir angin merasuk tubuhku
hingga membuat bulu kudukku berdiri. Kunyalakan radio yang berada di meja belajarku, tuk
temani sepiku malam ini. Terdengar alunan lagu merdu yang sudah aku kenal
betul. Lagu tersebut begitu menyentuh hatiku, hingga memoryku tentangnya
kembali teringat.
Bali
menjadi saksi betapa hancurnya hatiku. Balipun menjadi saksi betapa dengan berat hati aku harus melepaskan cinta
pertamaku. Masih tertinggal bayangannya di benakku. Masih terbayang dengan
jelas wajahnya dalam ingatanku. Bahkan suara dan tawanya masih terngiang-ngiang
di telingaku. Kusadari perlahan tapi pasti lagu yang dilantunkan dengan merdu
oleh Yovie and Nuno itu kian senada dengan kisahku. Hingga membuat tangisku
pecah dan tak dapat kutepis lagi.
*******
Masih tertinggal,,,Bayanganmu,,,Yang telah membekas direlung hatiku,,,Hujan tanpa henti , seolah pertanda,Cinta tak disini lagi, kau tlah berpaling........................
*******
Lantunan lagu itu kian mengingatkanku
padanya. Tentang bagaimana pertama kalinya kita bertemu, hingga aku mulai jatuh
hati padanya. Tapi, kini aku harus melepaskannya. Mungkin dengan orang lain dia
akan lebih bahagia. Akupun kian sadar bahwa cinta emang nggak harus memiliki.
Bagiku, melihat orang yang aku cintai bahagia sudah cukup.
Malam kian dingin dan kian larut. Kututup
jendela dan tirai kamar tidurku. Kucoba tuk hentikan tangisku dan menutup
mataku untuk segera tidur. Jam dinding tepat pukul 12 malam, dan kantukpun
akhirnya menghampiriku. Hingga aku bisa tertidur lelap dengan mudahnya.
*******
Kokok suara ayam jantan Pak Rahmat
membangunkan tidurku. Bunda menggedor kamarku, membangunkanku dengan suaranya
yang nyaring. Akupun bergegas bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah. Aku
binggung apa yang harus aku lakukan dengannya jika aku bertemu dengannya di
sekolah. Akankah hati kecilku sanggup melihatnya berjalan dengan cewek lain ?
Dengan sepeda motor butut ayahku aku
berangkat kesekolah seperti biasanya. Dan seperti biasa pula, aku orang pertama
yang datang disekolah, hingga semua tukang kebun sekolah meledekku. Setelah
senyum manis ku sunggingkan pada mereka, akupun berlalu.
*******
Kudapati dia datang bersama ceweknya yang
juga merupakan teman satu kelasku. Meski berbeda kelas, tapi mereka berdua
begitu akrab dan kompak. Seperti biasa pula aku menyambut kedatangan mereka
dengan begitu ramah. Meski
ku tahu hatiku begitu sakit bagai teriris belati yang tajam.
Aku pun mencoba untuk beradaptasi dengan
keadaan itu. Hingga aku bisa menepis rasa sakitku, jika kudapati senyum manis
menghiasi wajahnya. Rasa sakitku seolah terobati ketika dengan jelasnya dapat
kulihat ekspresi wajahnya yang tertawa riang. Ekspresi yang tak pernah berani kulihat saat
aku benar-benar menyukainya dulu. Bahkan melihat tatapan matanya pun aku tak
pernah berani.
*******
Tapi kini, seiring dengan berjalannya waktu,
aku mulai bisa terima semuanya. Mungkin itu semua sudah menjadi takdir Tuhan,
bahwa dia memang bukan untukku. Tiba-tiba seseorang membuyarkan lamunku. Dengan
senyuman dia menyapaku. Dialah orang yang baru-baru ini aku kenal, meski tidak
begitu akrab tapi aku bisa sedikit terbuka padanya. Begitu pula dengannya
hingga akhirnya kita berdua menjalin persahabatan.
Meski tak banyak kemiripan antara aku
dengannya, bahkan sifat kita yang benar-benar berbeda jauh, tapi,,,kita bisa
saling terbuka satu sama lain. Kehadirannya membuatku menjadi semakin kuat
untuk bisa mengatasi semua masalahku. Dan kehadirannya pula aku akui, bahwa dia
bisa membuat hidupku lebih indah dan berwarna.
*******
Suatu hari dia memergokiku yang diam-diam
melihati Radit dari kejauhan. Aku memang belum bisa bercerita tentang Radit
pada Deny. Pasalnya, bagiku dia tak perlu tahu bahwa Raditlah orang yang selama
ini diam-diam aku sukai. Dan Radit pulalah cinta pertamaku, karena hingga usiaku 17 tahun baru
petama kalinya aku jatuh cinta. Dan Raditlah orangnya, orang yang memiliki
kesamaan denganku. Sampai usianya 17 tahun baru satu kali inilah dia
berpacaran. Dan itu merubah sifat-sifatnya hingga menjadi jauh berbeda dariku.
Tapi, disisi lain kita masih memiliki banyak
kesamaan. Misalnya saja saat aku jatuh sakit, dia ternyata juga sakit. Jika aku
menyukai sesuatu, dia juga menyukai sesuatu yang sama denganku dan masih banyak
kesamaan lainnya diantara kami. Bahkan dia lebih banyak mempunyai kemiripan dan
kesamaan tentang segala sesuatu denganku daripada dengan pacar pertamanya itu.
Tapi aku berfikir bahwa semua itu mungkin sebuah kebetulan. Aku sadar bahwa mungkin suatu hubungan akan
lebih indah jika terdapat perbedaan antara satu orang dengan orang lainnya.
Karena dengan begitu kita dapat saling mengisi kekurangan pada diri kita
masing-masing.
*******
Aku tak sadar jika Deny sudah duduk
disampingku beberapa menit yang lalu. Bahkan dia juga sudah memergoki aku yang
sedang melihat kearah Radit. Dia menyuruhku bercerita tentang Radit, tentang
semua yang aku ketahui tentang dirinya dan bahkan tentang perasaanku padanya. Tapi aku enggan untuk bercerita padanya
selain cuman satu kata ”baik” jelasku padanya.
Tapi, Deny kemudian berlalu. Dengan wajah
masam dan geram sembari mendorong kursi dengan kerasnya dia pergi tanpa sepatah
katapun padaku. Aku pun berlari untuk mengejarnya dan minta ma’af jika ada dari
ucapanku yang membuatnya begitu marah.
*******
” Den, aku minta ma’af jika aku punya salah
sama kamu, hingga membuatmu marah. Aku tak tahu apakah ada dari perkataanku
yang menyinggung perasaanmu hingga membuatmu pergi meninggalkannku,”
” Nggak, aku nggak marah sama kamu. Aku hanya
kecewa sama kamu. Kenapa sih kamu tak pernah berkata jujur padaku tentang
perasaanmu pada Radit. Aku sudah berulang kali memergokimu melihati Radit dari
kejauhan, tapi...sedikitpun bahkan kau tak pernah mau bercerita padaku.
Bukankah kita sahabat? Seharusnya kau bisa berbagi apapun denganku,”
” Ma’af Den, tapi aku memang nggak tahu harus
bercerita apa tentang Radit padamu,”
” Setidaknya kau jawab jujur pertanyaanku,
”apa kau menyukainya,”
” Apa???”
” Aku sudah tahu itu dari matamu, tak perlu
kau berbohong lagi padaku,” tegas Deny.
” Okey...jujur aku memang suka padanya, dan
dialah cinta pertamaku. Puas.....!!!! ”jawabku sembari berlalu dengan tangisku
yang hampir pecah.
*******
Sejak saat itu Deny tak pernah lagi bertanya
atau memintaku bercerita tentang Radit. Dia paham betul jika aku baru saja
patah hati dan butuh waktu untuk bisa menceritakan semuanya padanya. Seiring
berjalannya waktu, Deny kian baik padaku. Dia selalu ada untukku, dan dia pun
tak lagi memaksa-maksa aku bercerita tentang semua masalahku padanya jika aku
belum siap.
Suatu ketika Deny mengatakan sesuatu yang tak
pernah aku pikirkan sebelumnya, bahkan terlintas saja sejenak tak pernah dalam
pikirku. Dia mengatakan padaku bahwa dia benar-benar menyukaiku. Dia menyukaiku
sepenuhnya dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Dia menyukaiku apa adanya.
*******
”Den, aku minta ma’af sebelumnya. Aku minta ma’af jika aku tak bisa membalas
cintamu,”
” Kenapa, Nin, apa itu karena Radit,”
” Kau tahu kan kalau Radit adalah cinta
pertamaku,”
” Iya, aku tahu nin, tapi kau tak bisa
terus-terusan menutup hatimu untuk orang lain. Masih banyak orang
disekelilingmu yang menyukaimu, salah satunya aku,”
” Jujur, aku merasa nyaman didekatmu Den, aku
bisa menjadi diriku sendiri seutuhnya. Aku tak perlu menjadi orang lain seperti
ketika aku mulai jatuh cinta pada Radit, Tapi...kau tahu radit segalanya
bagiku. Meski sekalipun aku tak pernah bisa memilikinya,”
” Tapi, Nin, tidakkah ada sedikit saja
perasaanmu padaku?”
” Ma’af Den, tapi...aku hanya menganggapmu
sebagai teman, teman terbaik yang pernah aku temui didunia ini. Kau membuat
hidupku lebih indah dan berwarna. Begitu berbeda dengan Radit yang selalu
membuatku menangis. Tapi...aku benar-benar tak bisa melupakannya,”
” Yaa...aku sudah tahu pasti kau akan
menolakku,”
” Ma’af Den,,,,,tapi persahabatan kita nggak
akan rusak gara-gara ini kan?”
” Yaaa...nggaklah Nin, selamanya kita akan
menjadi sahabat,”
” Makasih Den,”
” Sebenernya kalau bolehaku tahu memangnya
apa sih yang kau sukai dari Radit hingga sampai sekarang kau tak pernah bisa
melupakannya,”
” Dia terlalu baik untuk orang sepertiku
Den,, Dia selalu bersikap ramah padaku, dan perkataannya sedikit bahkan
sekalipun tak pernah menyinggunggku. Dia selalu memujiku dan menghormatiku
layaknya dia hormat pada ibunya sendiri. Bahkan aku sempat berfikir bahwa dia
menyukaiku, tapi...ternyata akulah yang telah menyukainya tanpa sepertujuan
darinya,”
” Kau bebas menyukai siapapun Ninda, bahkan
kau tak harus meminta persetujuan darinya untuk menyukainya,”
*******
Tangisku
mulai pecah ketika aku tlah sampai diujung ceritaku yang terdalam itu. Aku tak
dapat menepisnya, meski tlah ku coba. Deny berkata padaku bahwa aku tak harus
berpura-pura tegar didepannya. Jika aku ingin menangis, ”menangislah” karena dengan begitu aku bisa
menjadi lega. Aku jadi merasa bersalah padanya. Diapun bertanya kepadaku
tentang bagaiman perasaanku saat ini pada Radit.
” Perasaanku pada Radit masih tetap sama
seperti dulu Den, bahkan tak berkurang sedikitpun meski ku tahu dia tlah
memiliki perempuan lain dalam hidupnya,”
” Sungguh beruntung menjadi Radit, bisa
disukai gadis setia sepertimu. Trus gimana kamu menghadapinya kedepannya, nggak
mungkinkan setiap kali melihat dia bersama cewek itu kamu terus-terusan
meneteskan air mata. Aku tidak akan bisa terima itu,”
” Sekarang, aku punya caraku sendiri untuk
mencintainya Den, setidaknya aku tidak lagi takut berbicara atau bahkan melihat
matanya saat dia berbicara padaku,”
”Terusss,,,,,!!!!!!!!!!”
” Aku akan menunggunya, sampai akhir
nanti,,,,,,,”
*******
Persahabatan
kami akan tetap abadi untuk selamaya. Dan akhirnya seiring dengan berjalannya
waktu Deny bisa melupakan perasaannya padaku dan mendapatkan perempuan lain
yang jauh lebih baik dariku. Sedangkan aku..............
Radit..................Aku akan tetap menunggumuAku tak akan pernah memperlihatkan air mataku lagi padamuMeskipun dunia membuatku sulitTapi aku percaya suatu saat nati kau akan datang untuk membantukuMeskipun jauh, tapi kau selalu ada di hatikuMeskipun begitu jauh tapi aku masih bisa mengingat senyummu
Meski kau tak pernah tahu perasaankuAku akan selalu tetap mencintaimuDalam hatikuHingga sampai berakhirnya waktuSelamanya...............
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar