Ini
sudah ketiga kalinya Rieka pindah sekolah. Pasalnya dalam pekerjaan ayahnya
selalu di tugaskan di kota-kota yang berbeda. Dan kali ini pun demikian. Rieka pelajar
SMA yang baru berusia 16 tahun itu pun hanya bisa mengikuti keinginan orang
tuanya. Meskipun dalam hatinya dia begitu berat harus meninggalkan
kawan-kawannya. Tapi mereka berjanji akan saling mengirim surat atau bahkan saling
berkunjung ke rumah jika kangen. Kali ini tepatnya di kota Hakata. Dan tepatnya
di Aithasyu school dia bersekolah.
Dia memiliki seorang adik perempuan
yang bernama Yuri dan mereka berdua tinggal bersama ayah mereka. Sedangkan ibu
mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil dua tahun yang lalu. Meskipun
harus mengurus adiknya yang baru duduk di bangku kelas 3 SD itu, tak membuat
semangat Rieka luntur untuk dapat berprestasi di sekolahnya. Dia terbilang
cukup mahir hidup mandiri.
*****
Mobil ayahnya berhenti di sebuah
rumah berwarna biru muda. Rumah itu tak terlalu mewah tapi terasa nyaman untuk
di tempati pasalnya halamannya di penuhi dengan bunga-bunga dan pepohonan yang
rindang.
“
Inilah rumah baru kita sekarang ,” ucap ayah Rieka pada Rieka dan Yuri.
Rieka
dan Yuri pun tersenyum. Mereka mengangkat koper dalam bagasi mobil ayahnya dan
bersiap untuk membawanya masuk ke rumah. Rumah itu sudah tertata rapi dan
bersih. Rumah itu berisi dua kamar tidur dan dua kamar mandi. Seperti biasanya
pula Rieka selalu satu kamar dengan adiknya karena adiknya masih takut untuk
tidur sendiri. Sedangkan satu kamar lainnya di tempati ayahnya.
Tak banyak yang mereka lakukan
karena rumah itu sudah bersih dan rapi. Karena pemilik sebelumnya berniat
membersihkannya terlebih dahulu sebelum mereka datang. Mereka hanya meletakkan
pakaian dalam almari dan menata buku-buku di meja belajar, kemudian bergegas
keluar karena ayah Rieka akan mengajak Rieka dan Yuri ke sekolah baru mereka.
*****
Aithasyu school, itulah tempat Rieka
belajar sedangkan adiknya belajar di Reisyu school yang tempatnya tidak jauh
dari tempat Rieka bersekolah agar sewaktu-waktu Rieka bisa memantau adiknya.
Mereka pun segera pulang kembali ke rumah setelah bertemu dengan kepala sekolah
dan mengurus administrasi dan mereka bisa mulai bersekolah esok hari. Sesampainya
di rumah Rieka dan adiknya hendak pergi ke swalayan terdekat untuk membeli
bahan makanan sedangkan ayahnya seperti biasa kembali ke kantor.
Rieka dan Yuri menyusuri jalan untuk
mencari swalayan dan untunglah swalayannya tidak terlalu jauh dari rumah
mereka. Yah, memang keahlian ayahnya untuk mencari rumah yang nyaman dan
strategis itu memang patut di acungi jempol. Usai berbelanja mereka kembali
pulang. Akan tetapi saat mereka melewati sebuah toko kue ada sesuatu yang
mendorong Rieka untuk memasuki tempat tersebut. Entahlah apa itu, tapi yang
jelas seolah-olah ada sebuah magnet yang menarik Rieka untuk masuk ke tempat
tersebut.
Rieka dan Yuri pun memasuki toko kue
tersebut. Di toko kue yang juga terdapat cafe untuk tempat nongkrong itu
sungguh ramai pembeli. Entahlah, apakah kuenya begitu enak sehingga toko itu ramai
dengan pembeli. Namun anehnya, toko itu hanya buka sampai jam 12 belas siang
saja. Di atas jam itu mereka tidak mau melayani pembeli. Ketika masuk ke dalam
mereka di sambut ramah oleh seorang pemuda.
“
Selamat datang ....”
*****
Seorang pemuda lainnya pun memberi
mereka menu untuk memilih jenis kue apa yang ingin mereka pesan. Yuri pun
menginginkan untuk memesan sebuah kue sedangkan Rieka hanya memesan jus
strowbery kesukaannya. Di tempat itu hanya terdiri dari empat orang pegawai,
dua laki-laki dan dua perempuan. Rieka terheran-heran mengapa empat orang itu
bisa melayani para pembeli yang begitu banyaknya.
Alhasil, Rieka dan Yuri harus
membawa pesanan mereka pulang dan tidak bisa menikmatinya di tempat itu karena
jam sudah menunjukkan jam 12 siang. Dan para pembeli yang ramai itu pun satu
persatu meninggalkan tempat itu. Mungkin mereka sudah hafal tentang peraturan
sebelumnya di toko kue tersebut.
“
Ma’af ya, kami tidak bisa melayani anda dengan baik,” ucap seorang pegawai
perempuan di toko tersebut pada Rieka sedangkan pegawai perempuan yang lainnya
membungkus kue pesanan Rieka.
*****
“ Silahkan datang
kembali,,” ucap seorang pemuda yang menyambut kedatangan Rieka dan Yuri
sebelumnya ketika Rieka dan Yuri hendak keluar meninggalkan toko kue tersebut.
Rieka dan Yuri berjalan pulang dan
sesampainya di rumah Rieka langsung memasak untuk menyiapkan makan siang
adiknya. Usai makan siang mereka pun membaca komik di kamar hingga akhirnya
tertidur. Tiba-tiba saja dalam tidurnya Rieka bermimpi aneh. Dia tengah berada
di toko kue yang baru ia datangi tadi. Dia berjalan berkeliling tempat itu dan
ternyata di dalam tempat tersebut terdapat sebuah pintu yang aneh yang berbeda
dari pintu-pintu lainnya. Pintu itu berwarna putih seputih salju dan berkilau.
Rieka penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Perlahan-lahan ia membuka
ganggang pintu itu. Tapi ternyata di dalamya hanya terdapat sebuah lorong yang
gelap. Rieka merasa takut tetapi seperti yang terjadi sebelumnya ada sesuatu
yang seolah menarik Rieka untuk masuk ke dalam.
Rieka menyusuri lorong itu. Lorong
itu begitu panjang dan gelap hingga Rieka berfikir mungkin lorong itu tak
berujung. Tapi di dalam kegelapan lorong itu, Rieka seolah-olah melihat sebuah
cahaya putih yang menuntunnya. Dia pun terus mengikuti cahaya itu hingga
sampailah dia di suatu tempat.
“
Selamat datang Putri,,,”
Rieka
mendengar suara itu dan dia pun terkejut ketika mendapati tiba-tiba saja
terdapat empat orang yang menunduk kepadanya.
“
Puu...triii...,” ucap Rieka kepada empat orang tersebut.
“
Iya, Putri Shamanta,,” jawab seorang perempuan yang juga tampak seumuran
dengannya.
“
Maksudmu aku,,,Putri,,,?” tanya Rieka sembari memandangi empat orang yang
tengah tunduk kepadanya tadi. Empat orang itu terdiri dari dua orang perempuan
dan dua orang pemuda. Yang wajahnya pernah Rieka lihat sebelumnya meski masih
terasa asing.
“
Iya anda adalah seorang Putri,,” tambah seorang pemuda meyakinkan Rieka.
Rieka masih terheran-heran sedang
berada di mana dia sekarang. Memang benar kelihatannya dia sedang berada di
sebuah istana yang megah tapi dia bingung kenapa berada di tempat yang seperti
itu. Dia pun berusaha mengingat-ingat dimana dia bertemu dengan ke empat orang
tersebut sebelumnya. Pakaian mereka yang terasa aneh bagi Rieka sulit untuk
mengingat siapa mereka sebenarnya. Tapi, tiba-tiba...
“
Kalian,,,”
“
Akhirnya, Putri menyadarinya juga,,”
“
Ya, kami adalah pegawai di toko kue yang anda beli tadi siang,,”
“
Iya, tapi,,kenapa aku di sini. Ah, ini cuman mimpi,,” pikir Rieka.
“
Anda tidak sedang bermimpi Putri,,” ucap seorang lelaki yang terlihat seperti
kakek tua berjubah putih.
“
Maksudmu..?”
“
Anda tengah tidur siang di dunia anda sekarang dan saya meminjam jiwa anda
ketika anda tertidur dan membawa anda ke dunia kami,”
“
Dunia ku, dunia kalian maksudnya apa?” tanya Rieka yang masih bingung.
“
Dunia anda adalah dunia manusia sedangkan dunia kami adalah dunia manusia di
masa 300 tahun yang lalu dan merupakan dunia impian. Jika di dunia anda
sekarang adalah jam 12 siang tapi di dunia kami sekarang adalah jam 12 malam,”
“
Apa mungkin ada yang seperti itu. Kenapa anda membawa saya ke jaman nenek
moyangku?”
“
Karena kami membutuhkan bantuan anda,,”
*****
Rieka masih bingung dengan apa yang
tengah terjadi padanya. Tapi laki-laki tua itu menceritakan semuanya perihal
kematian ibunya. Bahwa ibunya tidak meninggal karena kecelakaan mobil akan
tetapi meninggal karena bertarung untuk menyelamatkan dunia di mana dia berada
sekarang. Ibunya meninggal di tangan penyihir jahat yang bernama Arashi dan
pasukannya. Karena ibunya tidak cukup kuat untuk mampu menghadapi Arashi dan
pasukannya tersebut.
Ibu
Rieka meninggal sesunggunya untuk melindungi Rieka. Karena berdasarkan silsilah
keluarga dari keluarga ibunya mereka masih seorang shaman. Untuk melindungi
agar Rieka dapat hidup normal itulah ibu Rieka mengorbankan dirinya untuk
bertarung dengan Arashi dan pasukannya itu menggantikan Rieka sekalipun ia
sudah mengetahui bahwa dirinya tidak cukup kuat akibat penyakit yang di
deritanya di dunia manusia.
“
Shaman ?” tanya Rieka pada lelaki tua yang kerap di panggil Shain oleh keempat
orang tersebut.
“
Shaman adalah seorang cenayang atau dalam dunia anda biasanya di sebut dukun,”
jelas Shain.
“
Dukun ? Anda aneh-aneh saja memangnya keluarga saya keturunan dukun yang penuh ilmu
ghaib dan biasanya penuh akan hal-hal mistik itu apa,,” bantah Rieka.
“
Dukun di sini tidak sama dengan dukun yang ada di dunia anda putri. Kami lebih
suka menyebutnya shaman agar tidak di persamakan dengan dukun yang ada di dunia
manusia. Meskipun pada dasarnya artinya sama,”
“
Lantas apa bedanya ?”
“
Shaman di sini bertugas untuk melindungi dunia ini dari roh-roh jahat yang
dapat merusak kedamaian,”
“
Maksudmu untuk melindungi dari penyihir jahat dan pasukannya yang telah
membunuh ibuku itu?”
“
Ya, benar putri,”
Shain menceritakan bahwasannya Arashi
tersebut awalnya juga pengawal Shaman yakni nenek moyang Rieka dulu. Akan
tetapi karena ketamakannya dia mempunyai keinginan untuk menguasai dunia hingga
dia akhirnya menjadi penghianat dan musuh besar shaman dan pengikutnya. Kini
kedamaian di dunia ini tidak ada lagi sejak ibu Rieka telah meninggal di bunuh
oleh Arashi. Karena tidak ada lagi yang bisa menyegel roh-roh jahat yang telah
di lepaskan oleh Arashi dan pasukannya. Oleh, karena itu mereka menunggu
bertahun-tahun hingga Rieka genap berusia 16 tahun untuk bisa membantu mereka
menyegel roh-roh jahat dan mengalahkan Arashi dan pasukannya. Karena di usia
ke-16 itulah kekuatan seorang shaman muncul.
*****
Rieka
pun menyetujui permintaan mereka dan bersedia untuk membantu menyelamatkan
dunia yang telah turun-temurun di jaga oleh nenek moyangnya dan ibunya. Shain
mengatakan untuk bisa membangkitkan seluruh kekuatan shaman yang dimilikinya,
Rieka harus mencari sebuah tongkat sihir milik nenek moyangnya yang telah lama
hilang. Karena ibu Rieka tidak bisa menemukannya itulah yang membuat
kekuatannya lemah selain penyakit yang telah menggerogoti tubuhnya di dunia
manusia. Hanya dengan tongkat sihir itulah, Rieka dapat menyegel roh jahat dan
mengalahkan Arashi. Perjalanan itu memakan banyak waktu dan hanya keturunan
shaman yang sesugguhnya itulah yang dapat menggunakan tongkat tersebut.
“
Jika perjalanannya begitu lama, bagaimana dengan kehidupanku di dunia manusia
sekarang ?”
“
Putri tidak perlu khawatir perjalanan panjang di dunia ini hanya menjadi sebuah
perjalanan singkat dalam hitungan detik saja di dunia anda.”
*****
Akhirnya petualangan untuk mencari
tongkat itu pun di mulai. Tongkat itu di simpan di menara kegelapan tempat
tinggal Arashi. Akan tetapi, Arashi tidak mengetahui sebelumnya karena hanya
keturunan shamanlah yang dapat mengetahuinya. Dalam perjalanannya Rieka di
temani oleh empat orang pengawal yang tidak lain dan tidak bukan adalah para
pegawai toko kue di dunia Rieka. Seorang pemuda tampan yang lebih muda dari
pemuda satunya bernama Kazawa. Dia berumur 217 tahun di dunia impian, akan
tetapi jika dia berada di dunia Rieka hanya berusia 18 tahun. Sedangkan pemuda
yang lebih tua bernama Yutaka berusia 220 tahun. Dan dua lainnya yang seorang
perempuan itu bernama Marie dan Nana yang masing-masing berusia 225 dan 218
tahun.
Perjalanan panjang pun di mulai.
Mereka menyusuri jalan menuju istana kegelapan. Setelah berhari-hari melakukan
perjalanan akhirnya mereka sampai di istana kegelapan. Akan tetapi, Arashi
mengetahui kedatangan mereka dan segera menyuruh pasukannya untuk menyerang
mereka. Dan keempat pengawal Rieka pun menghadapi mereka sedangkan Rieka
berusaha untuk mencari tongkat sihir tersebut, karena tongkat tersebut hanya
dapat datang jika Rieka memanggilnya dengan sebuah mantra. Rieka bahkan tidak
tahu mantra yang seperti apa, dia terus mencari dan mencari hingga dia seolah
mendengar seseorang berbicara dalam bahasa asing yang tidak dia mengerti, dia
hanya memiliki hasrat untuk meniru perkataan itu, dan nampaknya itu adalah
ucapan mantra untuk memanggil tongkat sihir nenek moyangnya. Dan akhirnya dia
pun dapat menemukan tongkat sihir tersebut. Akan tetapi, Arashi menghadang dan
menyerangnya.
“
Apa yang bisa kau lakukan Putri Shamanta. Kau hanya gadis kecil yang tak tahu
apa-apa. Apakah ibumu yang mengirimmu kemari,,”
“
Jaga bicaramu Arashi, kau pikir aku tidak bisa mengalahkanmu,” ucap Rieka
sembari menghapus noda darah yang keluar dari mulutnya akibat serangan Arashi.
Keempat pengawalnya yang berhasil
melewati pasukan Arashi tersebut datang dan membantu Rieka berdiri. Mereka
mencoba membantu untuk melawan Arashi akan tetapi mereka malah terluka. Karena
memang sesungguhnya hanya kekuatan seorang shamanlah yang bisa menandingi
Arashi.
“
Nasibmu akan berakhir seperti ibumu. Sekalipun kau dapat memeperoleh tongkat
sihir itu, tapi kau tidak bisa menggunakannya. Hahaha,,,” tawa Arashi
menggelegar.
Rieka memang tidak tahu bagaimana
cara menggunakan tongkat sihir tersebut. Tetapi lagi-lagi dia mendengar suara
yang menuntunnya untuk mengucapkan sebuah mantra dan menyuruhnya untuk
mengayunkan tongkat itu. Rieka pun mengayunkan tongkat itu dan mengucapakan
“shabrie” dan seolah seperti magic keluarlah sebuah pedang di hadapannya.
Akhirnya, Rieka pun mengambil pedang itu dan mengangkatnya. Pedang itu berkilau
dan dihiasi oleh permata. Rieka pun bertarung melawan Arashi sampai titik darah
penghabisan.
*****
Setelah beberapa hari pingsan
akhirnya Rieka pun tersadar dan dia bingung kenapa dirinya sudah berada di
istana. Padahal seingatnya dia sedang bertarung melawan Arashi. Ketika dia
mencoba untuk bangun dari ranjangnya, Yutaka pun menghampirinya dan memeluknya.
“
Akhirnya Putri Shamanta sudah sadar,” ucapnya lembut.
Rieka hanya terheran-heran kenapa
pengawalnya itu sangat peduli padanya. Dan tak lama setelah itu, ketiga
pengawal lainnya dan Shain itu pun datang. Mereka menceritakan peristiwa yang
di alami Rieka dan keberhasilannya untuk mengalahkan Arashi. Rieka pun di minta
untuk bersiap-siap. Ia di suruh untuk mengenakan sebuah baju yang indah dari
dunia tersebut dan bersiap ke balai agung. Kini saatnya pun tiba untuk
memperkenalkan Rieka yang di dunia tersebut di beri nama Putri Shamanta,
sebagai seorang shaman sejati dan penjaga dunia impian mereka. Rieka tersenyum
kepada semua masyarakat di dunia tersebut sembari mengangkat tongkat sihirnya
di hadapan mereka. Dan semua masyarakat pun tersenyum gembira dan lega dengan
kembalinya keturunan shaman yang dapat menjaga kedamaian di dunia mereka.
*****
Akan tetapi, Rieka pun memutuskan
untuk kembali ke dunianya. Karena dia tidak ingin meninggalkan adiknya seorang
diri di dunianya. Dia menyerahkan keamanan dunia tersebut kepada Shain dan
keempat pengawalnya serta menyerahkan tongkat sihir tersebut untuk di simpan di
tempat yang aman. Shain pun menyetujuinya asalkan Rieka berjanji untuk tidak
memberi tahu pada siapapun di dunianya, bahwa ada sebuah dunia impian yang
indah yang pernah ia temui. Hal ini di tujukan untuk keamanan dan kedamaian
dunia impian dari orang-orang jahat. Dan dia pun di ijinkan untuk sesekali
mengunjungi dunia impian tersebut melalui lorong yang ada di toko kue tempat ke
empat pengawalnya tadi bekerja di dunia manusia.
Rieka pun terbangun ketika dia
melihat jam dinding telah menunjukkan pukul 3 sore. Dia pun segera menyiapkan
makan malam untuk ayah dan adiknya seperti biasa. Sedangkan adiknya yang masih
kecil itu membantu untuk menyapu rumah dan halamannya.
*****
Keesokannya Rieka dan adiknya pun
berangkat ke sekolah barunya, begitu pula setiap harinya. Dan seusai pulang
sekolah mereka berdua selalu mampir ke toko kue tempat ke empat pengawalnya itu
bekerja di dunia manusia. Rieka dan adiknya pun di sambut hangat oleh mereka
berempat. Termasuk salah satunya Yutaka, yang tidak pernah bisa mengalihkan
pandangannya dari Rieka sedetikpun saat bertemu. Semuanya pun bercakap-cakap
dan sesekali bercerita tentang keadaan dunia impian sekarang pada Rieka.
Semuanya pun tersenyum bahagia termasuk adik Rieka yakni Yuri yang masih tidak
mengerti apapun dari yang mereka bicarakan. Karena bagi Yuri cerita mereka
tentang dunia impian itu adalah sebuah dongeng yang dapat mengantarkannya untuk
tidur siang.
Malang,
13 Februari 2013
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar